Sumber foto: iStock

5 Makanan Ini Ternyata Bikin Manfaat Teh Berkurang Drastis! Jangan Dikonsumsi Bersamaan Kalau Mau Tetap Sehat

Tanggal: 8 Jun 2025 14:44 wib.
Teh merupakan salah satu minuman tradisional yang telah dikenal selama berabad-abad sebagai sumber antioksidan alami yang mampu mendukung kesehatan tubuh. Kandungan katekin, polifenol, dan senyawa antioksidan lain dalam teh membantu menangkal radikal bebas, meningkatkan metabolisme, serta mendukung fungsi jantung dan sistem kekebalan tubuh. Namun, tidak banyak orang menyadari bahwa waktu konsumsi dan kombinasi teh dengan makanan tertentu bisa berdampak negatif pada penyerapannya di dalam tubuh.

Dalam dunia kesehatan dan gizi, interaksi antara makanan dan minuman menjadi salah satu faktor penting yang menentukan efektivitas penyerapan nutrisi. Jika kamu terbiasa menikmati teh saat makan atau bersamaan dengan makanan tertentu, ada baiknya kamu mulai lebih berhati-hati. Karena ternyata, ada beberapa jenis makanan yang justru bisa menghambat manfaat teh secara signifikan.

Berikut ini adalah lima makanan yang sebaiknya dihindari jika kamu ingin memaksimalkan manfaat dari konsumsi teh sehari-hari:

1. Sayuran Hijau dan Kacang-Kacangan

Sayuran berdaun hijau seperti bayam, kale, dan brokoli adalah sumber zat besi nabati yang sangat baik untuk tubuh. Begitu juga dengan kacang-kacangan seperti lentil, kacang merah, dan kacang kedelai. Namun, ketika kamu mengonsumsi makanan-makanan ini bersamaan dengan teh, tubuh tidak bisa menyerap zat besi secara optimal.

Mengapa demikian? Teh mengandung senyawa tanin dan oksalat. Kedua senyawa ini dapat mengikat zat besi dari makanan dan membentuk senyawa kompleks yang tidak bisa diserap oleh tubuh. Akibatnya, meskipun kamu sudah mengonsumsi makanan tinggi zat besi, manfaatnya menjadi sia-sia.

Hal ini sangat penting diperhatikan, terutama bagi kamu yang rentan mengalami anemia atau kekurangan zat besi. Disarankan untuk memberi jeda setidaknya satu jam antara mengonsumsi teh dan makanan tinggi zat besi agar penyerapan nutrisi tetap optimal.

2. Makanan Asam

Buah-buahan yang memiliki rasa asam seperti jeruk, lemon, nanas, dan tomat memang menyegarkan dan kaya vitamin C. Namun, mengombinasikannya dengan teh bukanlah pilihan yang bijak.

Senyawa katekin dalam teh, yang merupakan salah satu antioksidan utama, bisa rusak saat bercampur dengan makanan yang bersifat asam. Selain itu, asam dari makanan tersebut dapat mengiritasi lambung jika dikonsumsi bersamaan dengan teh yang juga bersifat asam. Kombinasi ini bisa meningkatkan risiko gangguan lambung seperti nyeri ulu hati, asam lambung naik, atau mual.

Jika kamu ingin mendapatkan manfaat vitamin C dan antioksidan dari teh, konsumsilah keduanya secara terpisah. Misalnya, nikmati buah-buahan di pagi hari, lalu minum teh di siang atau sore hari.

3. Produk Olahan Susu

Kebiasaan mencampur susu ke dalam teh, seperti yang sering kita lihat pada menu milk tea atau teh tarik, ternyata bisa menurunkan khasiat teh secara drastis. Dalam beberapa penelitian disebutkan bahwa kandungan kasein dalam susu dapat bereaksi dengan polifenol teh dan menetralkan efek antioksidannya.

Polifenol adalah senyawa yang berperan dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat stres oksidatif. Ketika efeknya berkurang karena interaksi dengan susu, maka potensi perlindungan terhadap tubuh pun menurun. Jika kamu ingin minum teh yang tetap memberikan manfaat maksimal, sebaiknya konsumsi teh tanpa tambahan susu, terutama susu sapi.

4. Makanan Berminyak dan Digoreng

Makanan yang digoreng seperti gorengan, kentang goreng, ayam tepung, atau makanan cepat saji memang menggoda, apalagi jika ditemani dengan teh hangat. Namun ternyata, ini bukanlah kombinasi yang ideal bagi sistem pencernaan.

Teh mengandung senyawa yang dapat memperlambat aktivitas enzim pencernaan. Jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan tinggi lemak atau berminyak, proses pencernaan menjadi lebih lambat dan menimbulkan rasa begah, mual, bahkan gangguan asam lambung.

Lebih baik nikmati makanan berminyak secara terpisah, dan beri jeda waktu sebelum atau sesudah minum teh agar pencernaan tetap nyaman.

5. Kunyit dan Olahannya

Kunyit dikenal sebagai rempah kaya manfaat, terutama karena kandungan kurkumin yang tinggi antioksidan dan antiinflamasi. Namun, mengonsumsinya bersamaan dengan teh justru bisa memicu masalah pencernaan bagi sebagian orang.

Efek samping seperti perut kembung, meningkatnya produksi gas, asam lambung, hingga sembelit bisa muncul karena reaksi antara zat aktif dalam teh dan kurkumin. Meskipun keduanya sehat jika dikonsumsi secara terpisah, menggabungkannya dalam satu waktu bukanlah pilihan bijak untuk sistem pencernaan yang sensitif.

Kapan Waktu Terbaik Minum Teh?

Agar tubuh mendapatkan manfaat teh secara maksimal, waktu konsumsi sangatlah penting. Idealnya, minum teh dilakukan satu jam sebelum atau sesudah makan besar, terutama jika makanan yang dikonsumsi mengandung zat besi, susu, atau lemak tinggi. Dengan cara ini, tubuh dapat menyerap nutrisi tanpa hambatan dan teh bisa bekerja optimal sebagai agen penangkal radikal bebas.

Selain itu, penting juga untuk memilih jenis teh yang sesuai dengan kebutuhan tubuhmu. Teh hijau misalnya, sangat baik dikonsumsi di pagi atau siang hari untuk meningkatkan energi dan fokus. Sedangkan teh herbal seperti chamomile lebih cocok dinikmati di malam hari untuk membantu relaksasi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved