5 Kalimat yang Harus Dihindari Ketika Berbicara dengan Ibu Hamil: Bisa Merusak Kehamilan
Tanggal: 4 Mei 2025 08:54 wib.
Kehamilan adalah perjalanan emosional dan fisik yang penuh tantangan bagi setiap wanita. Selama masa ini, banyak perubahan yang terjadi pada tubuh dan emosi wanita, yang sering kali dipicu oleh perubahan hormon. Namun, selain perubahan tersebut, lingkungan sekitar juga memiliki dampak besar pada kesejahteraan ibu hamil. Sebagai contoh, komentar atau pandangan negatif dari orang lain tentang proses kehamilan dan persalinan dapat mempengaruhi psikologis ibu hamil.
Wanita hamil sangat sensitif terhadap hal-hal di sekitarnya, terutama yang berkaitan dengan pendapat orang lain. Menurut berbagai studi, stres dan kecemasan yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan ibu dan janin. Oleh karena itu, sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan positif bagi mereka yang sedang hamil.
Salah satu cara untuk memastikan ibu hamil tetap dalam kondisi psikologis yang baik adalah dengan menjaga percakapan dan interaksi yang lebih positif. Saat berbicara dengan ibu hamil, beberapa kalimat atau pertanyaan sebaiknya dihindari karena bisa menambah beban psikologis mereka.
Brit.co, sebuah situs yang membahas isu-isu terkait gaya hidup dan kesehatan, membagikan lima hal yang sebaiknya tidak dikatakan kepada ibu hamil, untuk menjaga suasana hati mereka tetap stabil dan kondusif bagi kesehatan kehamilan.
1. "Wow, kamu sangat besar!"
Salah satu komentar yang paling sering dihindari oleh ibu hamil adalah terkait dengan ukuran tubuh mereka. Meskipun mungkin ada niat baik di balik komentar tersebut, hal ini bisa terasa sangat menyinggung. Ukuran tubuh ibu hamil berubah selama kehamilan, dan banyak wanita merasa sensitif tentang perubahan tersebut. Komentar tentang tubuh mereka bisa memperburuk rasa tidak nyaman atau rendah diri, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi suasana hati dan kesehatan mental mereka. Sebaiknya, lebih baik memberikan pujian positif yang berfokus pada kebahagiaan dan kesehatan mereka, bukan ukuran tubuh mereka.
2. "Haruskah kamu makan/minum itu?"
Makanan dan minuman yang dikonsumsi ibu hamil sangat bergantung pada banyak faktor, termasuk saran dari dokter kandungan (obgyn) mereka. Sering kali, ibu hamil mendapatkan banyak masukan yang tidak diminta mengenai apa yang sebaiknya mereka makan atau hindari. Mempertanyakan atau mengkritik pilihan makanan atau minuman mereka bisa menambah kecemasan yang sudah ada. Setiap ibu hamil memiliki kebijakan pribadi mengenai pola makan mereka, dan sering kali mereka memilih makanan atau minuman berdasarkan rekomendasi medis. Sebaiknya, lebih baik memberi dukungan dan tidak mengkritik pilihan mereka, kecuali jika mereka secara jelas meminta saran.
3. "Kamu terlihat lelah."
Kehamilan, terutama pada trimester pertama, bisa sangat melelahkan. Perubahan hormon dan peningkatan beban fisik membuat ibu hamil mudah merasa lelah. Namun, memperjelas atau mengingatkan mereka tentang kelelahan tersebut tidak akan membantu mereka merasa lebih baik. Komentar semacam ini malah bisa menambah beban dan memperburuk perasaan mereka. Sebagai gantinya, Anda bisa menawarkan dukungan atau bahkan membantu mereka dengan kegiatan sehari-hari agar mereka merasa lebih nyaman.
4. "Bayi kamu akan diberi nama siapa?"
Meskipun memilih nama bayi adalah hal yang sangat menyenangkan bagi pasangan yang sedang hamil, beberapa pasangan lebih memilih untuk merahasiakan nama bayi mereka. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh kekhawatiran tentang komentar orang lain yang bisa merusak keputusan mereka. Nama bayi adalah hal yang sangat personal, dan bisa menjadi sensitif bagi banyak pasangan. Jika Anda mengetahui bahwa pasangan tersebut belum membagikan nama bayi mereka, sebaiknya Anda tidak memaksa mereka untuk memberitahukan nama tersebut. Hargai keputusan mereka untuk menjaga hal tersebut tetap pribadi.
5. "Kamu mengharapkan anak laki-laki atau perempuan?"
Pertanyaan mengenai jenis kelamin bayi adalah hal yang sangat umum ditanyakan kepada ibu hamil, tetapi sering kali hal ini dapat memberikan tekanan. Bagi sebagian ibu hamil, terlalu sering ditanya tentang jenis kelamin bayi bisa menjadi sumber stres yang tidak perlu. Sebagai orang yang peduli, Anda bisa lebih fokus pada kesehatan bayi dan ibu, bukan pada jenis kelamin bayi yang akan dilahirkan. Banyak pasangan merasa bahwa jenis kelamin bukanlah hal yang paling penting selama kehamilan, melainkan memastikan bahwa bayi lahir dengan sehat dan selamat.
Selama kehamilan, menjaga suasana hati ibu sangatlah penting. Ibu hamil yang merasa didukung dan dihargai akan lebih memiliki kesempatan untuk menjaga keseimbangan emosional mereka, yang pada gilirannya dapat mendukung kesehatan kehamilan secara keseluruhan. Oleh karena itu, ketika berinteraksi dengan ibu hamil, sebaiknya berhati-hati dalam memilih kata-kata yang dapat mempengaruhi perasaan mereka. Memberikan dukungan positif, berbicara dengan penuh empati, dan menghindari komentar negatif adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa ibu hamil merasa dihargai dan didukung.
Menjaga komunikasi yang sehat selama masa kehamilan sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang positif bagi ibu hamil. Dengan memberikan perhatian yang tepat dan memilih kata-kata yang bijaksana, Anda dapat membantu ibu hamil merasa lebih nyaman dan percaya diri selama perjalanan kehamilannya. Lebih dari itu, peran Anda sebagai teman atau keluarga yang mendukung akan sangat berarti bagi mereka.