15 Gram Plastik Setiap Bulannya? Fakta Mengejutkan Mikroplastik dalam Gaya Hidup Sehari-hari
Tanggal: 25 Jun 2025 09:14 wib.
Tanpa disadari, masyarakat Indonesia ternyata dapat mengonsumsi mikroplastik dalam jumlah sangat banyak setiap hari. Penelitian terbaru di jurnal Environmental Science & Technology mengungkapkan bahwa orang Indonesia tercatat sebagai konsumen mikroplastik terbesar di dunia sciencedirect.com+7news.cornell.edu+7arabnews.com+7.
Apa Itu Mikroplastik dan Kenapa Ini Mengkhawatirkan?
Mikroplastik adalah partikel plastik berukuran sangat kecil (kurang dari 5 mm) yang dapat masuk ke tubuh manusia melalui makanan dan minuman. Paparan mikroplastik sudah dikaitkan dengan beragam gangguan kesehatan, termasuk kanker, masalah pernapasan, penyakit jantung, sampai penyakit radang usus .
Menurut studi Cornell University yang menganalisis 109 negara, masyarakat Indonesia mengonsumsi rata-rata 15 gram mikroplastik per bulan—jumlah yang setara tiga kartu kredit per bulan. Peringkat kedua dan ketiga ditempati oleh Malaysia dan Filipina kompas.id+4news.cornell.edu+4nationthailand.com+4.
Lima Sumber Utama Paparan Mikroplastik
Berikut ini lima produk sehari-hari yang menjadi penyumbang terbesar mikroplastik, menurut laporan Euro News dan studi ilmiah lainnya:
Talenan Plastik
Penelitian dari American Chemical Society menyebutkan talenan plastik dapat melepaskan hingga 79,4 juta partikel mikroplastik polipropilena setiap tahun. Alternatif yang lebih aman adalah talenan kaca atau serat kertas bebas plastik pubmed.ncbi.nlm.nih.gov+10medicalchannelasia.com+10arabnews.com+10.
Kantong Teh Celup
Sebagian besar kantong teh mengandung polipropilen, dan bahkan kantong berbahan kertas juga masih memiliki lapisan plastik. Studi dari Dow University pada 2023 menunjukkan satu cangkir teh dapat mengandung hingga 3,1 miliar nanoplastik akibat proses penyeduhan .
Wadah Es Batu Plastik
Sama seperti air kemasan, wadah es batu plastik dapat melepaskan mikroplastik yang larut ke dalam air selama pembekuan. Alternatif seperti wadah stainless steel atau silikon dianggap lebih sehat .
Wadah Makanan untuk Microwave
Plastik “microwave-safe” ternyata bisa melepaskan jutaan mikroplastik saat pemanasan. Studi dari Universitas Nebraska mencatat hingga 4 juta partikel per cm² pada makanan bayi kemasan plastik .
Gelas Kertas untuk Minuman Panas
Meski terbuat dari kertas, gelas ini sering dilapisi plastik dan kimia seperti fluorida, sulfat, dan nitrat yang dapat larut ke minuman panas .
Dampak Kesehatan dan Data Global
Paparan mikroplastik yang terus-menerus dapat mengganggu kesehatan dengan menimbulkan stres oksidatif, merusak sel, memicu peradangan, dan respons imun berlebihan. Sebuah penelitian menunjukkan partikel mikroplastik polypropylene bisa memicu sel imun menghasilkan sitokin dan histamin—tanda adanya hipersensitivitas .
Selain dari makanan dan minuman, mikroplastik juga bisa masuk lewat udara. Studi dari Cornell menyebut orang Indonesia mengkonsumsi 15 g mikroplastik melalui makanan, sedangkan polusi udara mikroplastik paling tinggi ditemukan di daerah seperti Tiongkok dan Mongolia (lebih dari 2,8 juta partikel per bulan) medicalchannelasia.com+3news.cornell.edu+3nationthailand.com+3.
Mengapa Indonesia Paling Tinggi?
Faktor utama adalah tingginya penggunaan plastik sekali pakai, metode pengelolaan sampah yang kurang memadai, dan konsumsi makanan laut besar yang sudah terkontaminasi mikroplastik. Intensifikasi plastik sejak tahun 90-an membuat paparan mikroplastik meningkat 59 kali lipat hingga tahun 2018 .
Solusi Aman untuk Kurangi Paparan Mikroplastik
Berikut beberapa langkah praktis yang bisa Anda ikuti:
Gunakan talenan kaca atau serat kertas bebas plastik
Ganti kantong teh plastik dengan teh long-leaf dan saringan kain
Hindari wadah es batu atau makanan plastik—pilih stainless steel atau silikon
Hindari penggunaan plastik microwave
Gunakan gelas atau botol kedap udara dari stainless steel
Perbanyak konsumsi makanan laut dari sumber yang teruji bebas kontaminasi
Dukungan terhadap regulasi pengurangan plastik dan peningkatan daur ulang juga sangat penting. Menurut para peneliti, pengurangan 90% plastik di lautan dapat menurunkan paparan mikroplastik hingga setengahnya .