12 Kelompok Orang yang Sebaiknya Hindari Kopi: Apa Bahayanya bagi Kesehatan?
Tanggal: 25 Jun 2025 09:14 wib.
Kopi sudah menjadi minuman favorit banyak orang dan sering kali dianggap sebagai bagian dari gaya hidup. Selain rasanya yang nikmat, kopi juga dipercaya memiliki sejumlah manfaat kesehatan seperti menurunkan risiko diabetes, meningkatkan energi, dan membantu proses pembakaran lemak. Namun, tahukah Anda bahwa konsumsi kopi yang berlebihan atau bagi beberapa kelompok tertentu justru dapat berdampak negatif bagi kesehatan?
Para ahli telah mengidentifikasi sejumlah kondisi medis dan kelompok orang yang sebaiknya membatasi atau bahkan menghindari konsumsi kopi. Berikut ini adalah 12 kelompok yang disarankan untuk berhati-hati atau tidak mengonsumsi kopi, berdasarkan ulasan dari sumber terpercaya seperti Eat This Not That.
1. Penderita GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
GERD adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan rasa terbakar di dada (heartburn). Kafein dalam kopi dapat melemahkan sfingter esofagus bagian bawah, katup yang memisahkan esofagus dan lambung. Kondisi ini memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan dan memperparah gejala GERD, sehingga penderita disarankan untuk menghindari kopi.
2. Pengidap Glaukoma
Glaukoma adalah penyakit yang merusak saraf optik dan dapat menyebabkan kebutaan. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi bisa meningkatkan tekanan intraokular pada penderita glaukoma, yang berisiko memperparah kondisi mata ini. Oleh karena itu, penderita glaukoma disarankan membatasi atau menghindari kopi, walaupun masih diperlukan studi lebih lanjut.
3. Penderita Penyakit Jantung
Kandungan kafein dalam kopi dapat menyebabkan peningkatan sementara pada tekanan darah dan detak jantung. Penderita penyakit jantung disarankan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi kopi untuk menentukan batas aman yang sesuai. Studi menunjukkan efek jangka pendek pada tekanan darah, namun belum ada bukti kuat efek jangka panjangnya.
4. Pengidap Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS)
Kafein dapat memperparah gejala IBS seperti peningkatan frekuensi buang air besar dan diare. Oleh karena itu, penderita IBS sebaiknya membatasi konsumsi kopi agar tidak memperburuk kondisi pencernaan mereka.
5. Ibu Hamil
American College of Obstetrics and Gynecology merekomendasikan ibu hamil membatasi konsumsi kafein hingga 200 mL (sekitar dua cangkir kopi) per hari untuk meminimalkan risiko seperti keguguran dan berat lahir rendah. Namun, sebuah studi menyatakan tidak ada tingkat konsumsi kafein yang sepenuhnya aman selama kehamilan, sehingga konsultasi dengan dokter sangat penting.
6. Ibu Menyusui
Kafein memiliki efek stimulan dan diuretik yang dapat menyebabkan dehidrasi, yang berbahaya bagi ibu menyusui. Oleh karena itu, organisasi seperti The American Pregnancy Association menyarankan ibu menyusui menghindari atau membatasi kopi sebanyak mungkin selama masa menyusui.
7. Orang dengan Gangguan Tidur
Konsumsi kopi terutama di sore hari dapat mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan siklus kelelahan berkepanjangan. Sleep Foundation menyarankan menghindari kafein setidaknya enam jam sebelum waktu tidur. Penelitian juga menunjukkan bahwa kafein dapat memengaruhi pola tidur dan menyebabkan gangguan tidur.
8. Orang dengan Gangguan Kecemasan atau Serangan Panik
Kafein adalah stimulan yang dapat memperburuk gejala kecemasan dan memicu serangan panik pada sebagian orang. Penelitian mengaitkan konsumsi kopi dalam jumlah besar dengan peningkatan frekuensi serangan panik, sehingga orang dengan gangguan kecemasan disarankan mengurangi atau menghindari kopi.
9. Penderita Diare
Karena kafein dapat meningkatkan frekuensi buang air besar, kopi bukanlah pilihan yang tepat bagi penderita diare. Namun, kopi tanpa kafein mungkin lebih aman meski cairan panas sendiri bisa merangsang usus.
10. Orang dengan Epilepsi
Sebuah penelitian terbaru menemukan hubungan antara konsumsi kopi dalam jumlah banyak dengan peningkatan frekuensi kejang pada penderita epilepsi. Oleh sebab itu, penderita epilepsi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi kopi.
11. Anak-anak di Bawah 12 Tahun
Anak-anak lebih sensitif terhadap kafein dan bisa mengalami efek samping serius seperti peningkatan detak jantung, kecemasan, gangguan konsentrasi, dan sakit perut. Selain itu, kopi yang bersifat asam dapat merusak email gigi dan meningkatkan risiko gigi berlubang pada anak-anak.
12. Orang dengan Kandung Kemih Terlalu Aktif
Kafein dapat meningkatkan frekuensi dan urgensi buang air kecil. Oleh karena itu, orang yang memiliki kandung kemih terlalu aktif dianjurkan membatasi konsumsi kopi, terutama sebelum melakukan perjalanan jauh di mana akses toilet terbatas.
Kesimpulan
Meski kopi punya banyak manfaat, konsumsi yang tidak tepat atau bagi kelompok tertentu bisa menimbulkan risiko serius. Penting untuk mengetahui kondisi kesehatan pribadi sebelum menentukan berapa banyak kopi yang boleh dikonsumsi. Konsultasi dengan tenaga medis atau ahli gizi sangat disarankan untuk mendapat rekomendasi yang sesuai.