11 Tanda Tubuh Kelebihan Garam, Perhatikan Perubahan pada Tubuh
Tanggal: 25 Jul 2024 08:36 wib.
Garam merupakan salah satu komponen penting dalam pola makan sehari-hari kita yang tidak bisa dihindari. Meskipun demikian, konsumsi garam secara berlebihan dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan tubuh.
Tubuh memiliki mekanisme unik untuk memberi sinyal ketika kadar garam dalam tubuh menjadi berlebihan. Mengetahui tanda-tanda tersebut akan membantu kita untuk segera mengambil tindakan dalam mengurangi asupan garam, serta mencegah timbulnya masalah kesehatan yang serius.
Berikut adalah 11 tanda tubuh kelebihan garam yang perlu diperhatikan:
1. Pembengkakan pada Tubuh (Edema)
Pembengkakan atau edema merupakan salah satu tanda paling umum dari konsumsi garam yang berlebihan. Garam memiliki sifat menarik air, menyebabkan penahanan cairan di dalam tubuh sehingga menimbulkan pembengkakan pada tangan, kaki, pergelangan kaki, dan bahkan wajah. Jika Anda mengalami pembengkakan yang tidak biasa pada bagian-bagian tubuh tersebut, ini dapat menjadi pertanda untuk mengurangi asupan garam.
2. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Konsumsi garam yang berlebihan mampu meningkatkan tekanan darah, karena garam dapat menyebabkan tubuh menahan lebih banyak air. Hal ini akan menimbulkan tambahan beban pada pembuluh darah dan jantung, sehingga dapat mengakibatkan hipertensi. Hipertensi adalah salah satu faktor risiko utama untuk munculnya penyakit jantung dan stroke, sehingga penting untuk mengendalikan konsumsi garam.
3. Sering Merasa Haus
Garam dapat membuat tubuh merasa lebih haus karena tubuh berupaya untuk menyeimbangkan kadar natrium. Saat tubuh kelebihan garam, tubuh akan meminta lebih banyak air untuk membantu mengencerkan natrium dalam darah. Apabila Anda sering merasa haus meskipun sudah minum cukup air, ini dapat menjadi tanda bahwa kadar garam dalam tubuh telah berlebihan.
4. Buang Air Kecil Lebih Sering
Asupan garam yang berlebihan dapat menyebabkan frekuensi buang air kecil menjadi lebih sering. Tubuh mencoba untuk mengeluarkan kelebihan natrium melalui urin, sehingga hal ini akan mewajibkan Anda untuk lebih sering buang air kecil, terutama pada malam hari.
5. Sakit Kepala
Sakit kepala juga dapat menjadi salah satu tanda kelebihan garam. Konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi, yang merupakan penyebab umum dari timbulnya sakit kepala. Selain itu, tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh asupan garam yang tinggi juga dapat memicu timbulnya sakit kepala.
6. Kram Otot
Garam memegang peranan penting dalam menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh, termasuk natrium dan kalium. Ketika kadar garam dalam tubuh terlalu tinggi, keseimbangan elektrolit dapat terganggu, sehingga dapat menimbulkan kram pada otot. Pengalaman kram otot, terutama di malam hari, dapat menjadi tanda untuk mengurangi konsumsi garam dan meningkatkan asupan kalium.
7. Gangguan Tidur
Asupan garam yang berlebihan juga dapat memengaruhi kualitas tidur seseorang. Rasa haus yang berlebihan, seringnya buang air kecil, serta tekanan darah tinggi, semuanya dapat mengganggu tidur yang berkualitas. Jika Anda mengalami masalah tidur seperti sering terbangun di malam hari atau kesulitan tidur, mungkin merupakan waktu yang tepat untuk memerhatikan pola makan Anda serta mengurangi asupan garam.
8. Perubahan pada Kulit
Konsumsi garam yang tinggi dapat menyebabkan perubahan pada kulit, seperti membuatnya menjadi kering dan gatal. Dampak dari retensi cairan dalam tubuh akibat konsumsi garam juga dapat memengaruhi kulit, sehingga kulit terlihat bengkak dan kurang elastis.
9. Penurunan Fungsi Kognitif
Asupan garam yang berlebihan telah terbukti dapat memengaruhi fungsi kognitif, termasuk memori dan kemampuan belajar. Hal ini terutama berisiko bagi orang tua. Jika Anda merasa kesulitan untuk fokus atau memperhatikan penurunan fungsi kognitif, pertimbangkan untuk mengurangi asupan garam.
10. Penurunan Energi dan Kelelahan
Kelebihan garam dapat menyebabkan tubuh menahan cairan dan meningkatkan tekanan darah, yang dapat membuat Anda merasa lelah dan kurang berenergi. Dehidrasi akibat konsumsi garam yang berlebihan juga dapat menyebabkan kelelahan. Jika Anda merasa lebih lelah dari biasanya tanpa alasan yang jelas, cobalah untuk mengurangi asupan garam.
11. Gangguan Sistem Pencernaan
Konsumsi garam yang berlebihan dapat memengaruhi sistem pencernaan dengan berbagai cara. Hal ini dapat menyebabkan perut kembung, gas, serta mengganggu keseimbangan bakteri baik di dalam usus. Apabila Anda mengalami masalah pencernaan seperti kembung, gas, atau sembelit, mungkin sudah saatnya untuk mengevaluasi asupan garam Anda.
Garam merupakan bagian penting dari pola makan kita, namun konsumsinya haruslah dilakukan dengan bijak. Mengabaikan tanda-tanda tubuh kelebihan garam dapat menyebabkan timbulnya masalah kesehatan serius seperti hipertensi, penyakit jantung, dan gangguan ginjal.
Dengan memperhatikan tanda-tanda seperti pembengkakan, tekanan darah tinggi, rasa haus yang berlebihan, serta perubahan lainnya pada tubuh, kita dapat mengambil langkah-proaktif untuk mengurangi asupan garam dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, untuk mendapatkan nasihat yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi tubuh Anda.(*)
Perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan telah memberikan dalam penelitian menerangkan dampak garam terhadap tubuh manusia. Salah satu penelitian yang menarik adalah penelitian yang dilakukan oleh National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) di Amerika Serikat. Penelitian ini menemukan bahwa mengurangi asupan garam dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Dari penelitian tersebut, diungkapkan bahwa mengonsumsi garam dalam jumlah yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke hingga 25%. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya untuk mengurangi asupan garam demi menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Selain itu, perkembangan medis juga menunjukkan bahwa hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan satu kondisi kesehatan yang sering dikaitkan dengan konsumsi garam yang berlebihan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hipertensi merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia, dan konsumsi garam yang tinggi menjadi faktor risiko utama dalam meningkatkan tekanan darah.
Di samping itu, studi lain juga menemukan bahwa konsumsi garam yang berlebihan dapat berkontribusi pada peningkatan risiko terkena kanker lambung, penyakit ginjal, dan gangguan neurolojik lainnya. Oleh karena itu, mengurangi konsumsi garam yang berlebihan dapat menjadi langkah preventif untuk mengurangi risiko timbulnya penyakit-penyakit tersebut.
Selain asupan garam, konsumsi air juga memegang peranan penting dalam menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Disarankan untuk memperhatikan asupan