Tips Berinvestasi Reksa Dana Bagi Pemula
Tanggal: 6 Jul 2022 20:29 wib.
Seiring perkembangan teknologi saat ini, pola penyimpanan uang ikut mengalami kemajuan pesat. Salah satu media untuk menyimpan uang adalah reksadana. Secara definisi, dilansir dari website resmi Bursa Efek Indonesia, reksadana diartikan sebagai wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat selaku pemodal, untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek melalui Manajer Investasi (MI).
Bagi Anda para investor pemula atau masih belajar, atau memiliki target jangka pendek nan panjang seperti menyiapkan biaya pendidikan anak hingga ke perguruan tinggi, membeli rumah impian di masa depan, biaya travelling ke negara impian, atau investasi untuk modal dana pensiun. Reksa dana adalah salah satu instrumen investasi untuk pemodal yang memiliki modal kecil atau yang tidak punya banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko produk investasi. Banyak yang bilang, reksa dana cocok untuk para investor pemula.
Jika mengacu pada UU Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi (MI). Investasi Reksa Dana saham disarankan untuk investor pemula karena risikonya yang rendah atau sering dikatakan sebagai low risk dan nilainya yang stabil. Selain itu, investasi di reksa dana relatif murah dan tidak membutuhkan modal besar.
Nilai investasi Anda akan dikelola oleh manajer investasi yang sudah berpengalaman dalam mengelola investasi. MI akan mengumpulkan dana dari para investor yang kemudian dikelola di dalam investasi yang terdapat di pasar modal maupun pasar uang. Instrumen investasi reksa dana umumnya dibagi menjadi empat sesuai dengan penempatan dana oleh MI. Setiap jenisnya tentu memiliki kelebihan dan kekurangan yang beragam. Berikut ini adalah keempat jenis tersebut :
Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Fund)
Penempatan investasinya adalah instrumen investasi pasar uang atau efek bersifat utang yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Seperti Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), deposito berjangka, dan lain-lain. Pasar uang memberikan keuntungan yang pasti sehingga risikonya sangat sedikit bahkan hampir tidak memiliki risiko. Namun, tentunya investasi RDPU ini memiliki return atau keuntungan yang sedikit.
Reksa Dana Saham (Equity Funds)
MI akan menempatkan dana investor di portofolio saham sekurang-kurangnya 80 persen. Saham memiliki karakteristik yang fluktuatif, sehingga reksa dana saham bisa dikatakan cukup berisiko namun juga memberikan keuntungan yang lebih tinggi.
Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds)
RDPT bisa dikatakan hampir mirip dengan RDPU. Bedanya, penempatan investasi RDPT ada pada efek surat utang seperti Surat Utang Negara (SUN), sukuk dan obligasi sekurang-kurangnya 80 persen. RDPT merupakan investasi dengan low risk low return alias keuntungannya lebih sedikit dibandingkan dengan saham.
Reksa Dana Campuran (Discretionary Funds)
Untuk Reksa Dana campuran, MI akan menempatkan dana investasi pada campuran di antara saham dan obligasi.
Lalu, bagaimana cara investasi reksa dana yang benar? Bagaimana investor bisa memilih manajer investasi? Berikut tipsnya untuk Anda para investor pemula yang baru ingin terjun ke dunia pasar modal.
Mengenal Jenis Reksa Dana
Tentunya untuk bisa menguasai hal tertentu, Anda harus mengenalnya lebih dalam. Begitupun di dunia investasi. Pastikan Anda mengetahui produk investasi yang ditawarkan, mengenali profil risiko dari berbagai jenis instrumen investasi, dan memahami kebutuhan serta kemampuan Anda dalam berinvestasi. Seperti yang sudah dibahas pada jenis reksa dana di atas, setiap jenis memiliki tingkat risiko dan keuntungan yang berbeda. Jadi, Anda harus memilih yang paling tepat dengan profil Anda sebagai investor.
Tentukan Tujuan Investasi
Menentukan tujuan investasi bisa membantu Anda untuk memilih jenis reksa dana yang akan digunakan. Setidaknya, jika tujuannya adalah jangka panjang, Anda bisa memilih reksa dana saham atau campuran yang memiliki return lebih besar. Namun, jika tabungan investasi hendak digunakan dalam jangka pendek, alangkah lebih baik disimpan pada jenis reksa dana yang stabil seperti RDPU atau RDPT.
Memilih Manajer Investasi yang Tepat
Manajer investasi berperan penting di dalam reksa dana. Jika ingin menanam modal melalui instrumen reksa dana, pastikan Anda memilih manajer investasi yang tepat. Perhatikan riwayat kinerjanya melalui Riwayat Nilai Aktiva Bersih (NAB), return, dan risiko yang menjadi 3 titik penilaian kinerja reksa dana.
Selain itu, Anda bisa mengecek daftar atau list manajer investasi di browser. Silakan filter menggunakan AUM atau dana kelolaan yang artinya seberapa banyak dana yang MI kelola. Semakin banyak yang dikelola, maka semakin dipercaya.
Rutin dan Konsisten untuk Berinvestasi
Keberhasilan dalam investasi tidak lepas dari bentuk kedisiplinan diri untuk rutin menyisihkan uang dan membeli reksa dana secara rutin. Itu mengapa investasi juga membutuhkan tujuan. Jika sudah memiliki tujuan dan jangka waktu, Anda bisa mengatur berapa besar dana yang harus masuk ke reksa dana setiap bulannya. Semakin tinggi modal maka akan semakin tinggi juga keuntungan yang didapat.
Terus Belajar
Dunia investasi bukan sekedar keberuntungan. Siapapun yang ingin terjun, maka harus memiliki ilmunya agar tidak terjebak dalam kerugian. Jika sekarang Anda adalah pemula, memulai reksa dana adalah pilihan tepat. Anda bisa terus belajar untuk memahami instrumen investasi lainnya seperti saham, forex, emas dan lain sebagainya.
Demikian, tips investasi reksadana saham untuk pemula yang bisa Anda lakukan. Sembari mencoba Anda juga bisa belajar. Era teknologi maju saat ini, semua informasi bisa didapatkan dengan mudah. Bahkan, saat ini sudah banyak manajer investasi dan bank yang menjual produk reksadana, serta menyediakan situs informatif tentang produk dan layanan reksadananya.