Tangis Haru Idul Fitri Prajurit TNI yang ditugaskan di Sudan
Tanggal: 27 Jun 2017 08:28 wib.
Momentum Idul Fitri menjadi momentum untuk bertemu dan berkumpul bersama seluruh keluarga. Namun, hal tersebut suatu pengecualian bagi prajurit TNI yang ditugaskan sebagai personel pasukan perdamaian RI di Darfur, Sudan. Para prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Indobatt-03 UNAMID ini harus merayakan Idul Fitri dalam suasana jauh dari Tanah Air.
Suasana haru dan khidmat tampak terasa ketika ratusan prajurit menunaikan salat Id di Super Camp yang berada di El Genina, Minggu 25 Juni 2017. Tak sedikit dari mereka meneteskan air mata haru dan khidmat.
Kendati jauh dari keluarga di momen hari raya, Dansatgas Yonkomposit TNI XXXV-C UNAMID Letkol Inf Syamsul Alam mengingatkan para prajuritnya bahwa tugas yang diemban saat ini merupakan sebuah kebanggaan yang dibawa oleh keluarga di Tanah Air.
"Sebagai keluarga besar, kita patut bersyukur dapat merayakan hari raya Idul Fitri bersama sama. Semoga kita semua senantiasa mendapat rahmat dan hidayahnya serta lindungan Allah SWT selama menjalankan tugas kita disini," kata Syamsul dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Senin (26/6/2017).
Syamsul juga meminta agar di momen bahagia ini, seluruhnya dapat saling memaafkan. Selaku pemimpin, Syamsul juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jajarannya.
"Harta paling berharga adalah sabar, teman paling setia adalah amal, ibadah paling indah adalah ikhlas, identitas paling tinggi adalah iman, pekerjaan paling berat adalah memaafkan, mohon maaf atas segala khilaf dan salah," kata dia.
Rasa haru cukup terasa mengingat meski dalam tugas di negeri orang, pasukan perdamaian TNI bisa menjalani puasa dengan khidmat sebulan penuh.
"Meski wajah kami tak mampu berjumpa, tangan tak bisa saling berjabat, semoga coretan kata ini akan mampu menjadi jembatan di hari penuh kemenangan, Minal Aidin Wal Faizin, Mohon maaf lahir dan bathin," ucap Syamsul.