Selalu Merasa Tidak Punya Waktu? Cek Dulu Prioritasmu!
Tanggal: 11 Mar 2018 23:48 wib.
Waktu, ia adalah salah satu hal yang berharga dalam hidup ini. tak mungkin ia dapat kembali lagi, sedetikpun! Sepersekian detikpun juga tidak! Sekeras apapun kita berusaha atau seberapa besar biaya kita keluarkan juga, waktu tak akan bisa tergantikan! Setiap dari kita diberi oleh Allah waktu selama 24 jam setiap harinya, tidak lebih tidak juga kurang, namun pas di 24 jam per harinya. Setiap orang memiliki waktu 24 jam per hari, namun cukup sering kita dengar ungkapan, “Aku tidak punya cukup waktu” atau “ Aku kehabisan waktu”. Tapi di lain kesempatan ada juga yang berkata, “Aku mati gaya, aku punya banyak waktu, namun tidak ada yang bisa aku lakukan.” Kalau dalam pelajaran Matematika, jumlah waktu yang dimiliki setiap orang (24 jam) adalah variabel tetap (yang sama untuk setiap orangnya). Nah yang menjadi variabel tidak tetap alias berubah-ubah adalah penggunaan waktunya.
Yuk, kita bahas lebih lanjut mengenai penggunaan waktu ini. Setiap orang tentunya memiliki mimpi atau cita-cita. Mimpi atau cita-cita kita ini bisa kita bagi dua, yakni mimpi atau cita-cita di kehidupan masa kini dan di kehidupan masa depan (baca: kehidupan akhirat). Berdasarkan mimpi atau cita-cita di dua masa itulah penggunaan waktu seseorang bisa berbeda-beda.
Pernah, di kantor dibahas mengenai adanya perbedaan antara kinerja karyawan A dan B. Karyawan A bisa menuntaskan tugasnya tepat waktu, sedangkan karyawan B tidak. Menurut karyawan B, ia tidak punya cukup waktu untuk menuntaskan tugasnya tepat waktu. Alasan ini tidak dapat diterima oleh atasan karena baik karyawan A maupun B, sama-sama memiliki waktu 24 jam. Yang membedakannya adalah pengaturan waktu. Dan pengaturan waktu ini membutuhkan keterampilan yang bernama management skill. Keterampilan bagaimana mengatur skala prioritas berbagai aktivitas kita dalam keseharian. Nah, penentuan skala prioritas ini tergantung pada cita-cita dalam hidup. Misal: jika seseorang yang menaruh cita-cita kehidupan bahagia di kehidupan masa depan, ia pasti akan menjadikan sholat (bagi yang beragama Islam) sebagai prioritas dalam penggunaan waktunya. Tapi ada seni juga dalam management skill ini, pengetahuan seseorang juga dibutuhkan untuk mengatur skala prioritas. Misal: jika ia ingin memiliki badan yang sehat agar ia bisa mengejar cita-cita menjadi CEO sebuah perusahaan, ia pun akan menjadikan olahraga dan istirahat menjadi prioritas utamanya. Namun tentunya dengan tetap memperhatikan bahwa tugas-tugas lainnya tetap terselesaikan. Agar tugas-tugas dapat terselesaikan dengan efektif, ia harus punya strategi kerja cerdas (ini lah yang membutuhkan pengetahuan yang mendukung).
Prioritas adalah rahasia dari penggunaan waktu yang efektif agar cita-cita atau mimpi kita dapat tercapai dalam waktu yang kita miliki. Ada sebuah kata bijak yang menyebutkan,” Sibuk adalah hasil dari kemalasan. Kemalasan menentukan prioritas.” Sudah siap untuk menentukan prioritas?