Sehat Itu Berharga!
Tanggal: 16 Feb 2018 16:33 wib.
Beberapa waktu lalu, aku berkunjung ke rumah sakit. Dari sana aku berpikir betapa nikmat sehat sungguh sangat berharga. Setelah menjenguk saudara, aku berbincang dengan salah satu kerabat pasien yang dirawat di sana juga. Dia menunggui anaknya yang sedang cuci darah. Sudah selama 5 bulan dengan sabar, ia menunggu anaknya. Anak laki-lakinya berusia 23 tahun, ia baru saja lulus dari sebuah universitas ternama. Menurut diagnosa dokter, anaknya mengidap kerusakan ginjal. Ia mengalami kerusakan 2 ginjal sekaligus. Diagnosa ini berawal dari tiba-tiba lemas ketika mengerjakan tugas kuliah dan jatuh tanpa sebab. Anak laki-laki ini sebelum didiagnosa, sedang semangat untuk mengikuti rekruitment kerja. Terbayang, betapa ketika seseorang baru saja akhirnya lulus kuliah, tentu semangat mencari pekerjaan. Dan akan laki-laki ini, yang sore itu sedang berada di ruang hemodialisa pun sama! Dia sedang semangat-semangatnya ingin mencoba menguji apa yang sudah didapatkannya dari bangku kuliah di dunia nyata. Sang ibu pun, menceritakan bahwa ia sangat sedih melihat anak laki-lakinya yang sedang dalam usia aktif. Dalam masa-masanya berkarya, masa-masanya menjalin hubungan, masa-masanya menikmati betapa indahnya hidup, ia justru harus bolak-balik ke rumah sakit. Ia juga harus menerima bahwa bisa tiba-tiba jatuh lemas tanpa ia prediksikan. Masa-masa muda penuh energi berganti dengan masa-masa harus berkala mengunjungi rumah sakit. Melihat hal itu, sang ibu kini sedang juga menjalani proses pemeriksaan agar ia dapat mendonorkan ginjalnya kepada anak laki-lakinya tersebut. Ia sudah bulat dengan tekadnya. Ketika ditanya alasannya, sang ibu menceritakan bahwa ia sudah cukup menikmati indahnya dunia dengan segala ‘keaktifannya’, sedangkan sang anak masih panjang jalannya. Sang ibu berharap dengan ia mendonorkan ginjalnya, sang anak bisa juga menikmati indahnya dunia dengan segala keaktifannya.
Ya, keaktifan, kesehatan adalah nikmat dari Tuhan yang sungguh berharga. Namun, nikmat ini seakan kita anggap biasa dalam kesehariannya. Terbayangkah kalian, betapa banyaknya aktifitas yang kita lewatkan jika kita terbaring sakit. Betapa kita melewatkan berapa tempat yang harus kita jelajahi, jika kita tak bisa pergi ke mana pun karena kondisi fisik kita yang tidak mengizinkannya. Betapa banyak karya yang tidak bisa tercipta karena kondisi sakit kita.
Tentunya memang tak ada orang yang menginginkan sakit. Namun, sehat pun tak dapat datang dengan sendirinya. Sehat perlu dijaga dan diundang. Ingatlah dengan hak badanmu, berolahragalah yang teratur, jalankanlah pola makan yang sehat, makanlah makanan yang dibutuhkan oleh tubuhmu, bukan yang kau inginkan, beristirahatlah jika alarm tubuhmu sudah berbunyi. Dan yang terpenting lainnya selain untuk menjaga nikmat sehat adalah mensyukurinya. Bersyukur dengan menggunakan nikmat tersebut untuk diri dan buat manfaat yang banyak atasnya. Pakailah waktu sehatmu dengan efektif, berkaryalah, buatlah manfaat untuk banyak orang, jelajahilah bumi ini untuk tebarkan cinta kasih, berbagilah dengan sesama. Sehat adalah nikmat Tuhan yang dihadiahkan untukmu. Pakailah dengan bijaksana, jangan disia-siakan.