Puzzle Raksasa Kehidupan

Tanggal: 10 Feb 2018 09:02 wib.
Pernahkah kamu berpikir bahwa kehidupan ini adalah sebuah sistem? Atau bagaikan bilah puzzle raksasa yang tak akan utuh bila ada satu bagiannya yang hilang? Ya, semua terhubung, kamu tidak hidup sendirian dan semua punya peran dalam kehidupan ini. All connected! Jadi teringat akan sebuah cerita, seorang teman bercerita bahwa ia baru saja melamar pekerjaan di sebuah kantor. Ia melamar untuk posisi asisten keuangan. Sebenarnya kompetensi temanku, bisa saja melebihi kompetensi seorang asisten keuangan. Namun, ia tetap saja melamar untuk posisi asisten tersebut, mengapa? Jawabannya sangat sederhana. Ia melamar pekerjaan tersebut karena hanya posisi itu yang kosong. Ketika diwawancara oleh HRD, ia ditanya mengenai ‘keyakinannya’ untuk mengisi posisi asisten tersebut. dan tanpa berpikir lagi, temanku berkata bahwa ia yakin. Ajaibnya ketika hari pertama ia masuk kerja, ia diberi kabar bahwa ia menempati posisi manajer keuangan, bukan asisten. Sontak temanku senang sekaligus kaget. Ternyata setelah temanku diwawancara beberapa waktu lalu, manajer keuangan mendapatkan kabar bahwa suaminya dipindah tugaskan ke luar kota. Dan sebagai istri yang baik, sang manajer keuangan yang lama, langsung mengundurkan diri, dan kosonglah posisi manajer tersebut. Tanpa disangka-sangka temanku akhirnya menempati posisi yang memang sesuai dengan kompetensinya. Jelas-jelas temanku tak kenal dengan manajer keuangan yang lama, apalagi suaminya yang baru dipindah kota.

 

Ada juga kejadian ketika seseorang terhindar dari sebuah kecelakaan. Ia bangun kesiangan hingga ia terlambat tiba di airport. Dan bisa ditebak, ia kemudian ketinggalan pesawat. Dan ternyata tak lama kemudian, ia mendengar bahwa pesawat yang seharusnya ia tumpangi mengalalami kecelakaan. Ia selamat, bukan karena kebetulan. Tapi karena ia memang masih harus terhubung dengan sistem yang lain (baca: kehidupan). Ia mungkin masih harus menuntaskan ‘misi-nya’ dalam kehidupan ini.

 

Semua terhubung, bisa karena adanya komunikasi karena hubungan yang terjadi adalah dengan orang yang memang sudah ita kenal. Tapi sistem kehidupan tidaklah sesempit itu. Sistem juga berlaku walau mungkin tak ada komunikasi antar kita para pelaku kehidupan ini, karena mungkin juga tak semua dari kita saling kenal. Ada sebuah teori yang menyebutkan bahwa kita semua memiliki frekuensi yang terpancar. Nah, yang menghubungkan kita para manusia ini adalah frekuensi yang terpasncar tersebut. Hal ini lah juga yang kemudian membuka jalan yang disebut perkenalan. Tak sedikit pasangan yang akhirnya menikah, awalnya memang tidak saling kenal sama sekali, bukan juga karena dikenalkan oleh teman atau saudara. Mereka ‘dipertemukan’ oleh Tuhan karena tak sengaja menghadiri acara misalnya, tak sengaja bertemu di perjalanan, atau dalam event yang disebut ‘tak sengaja’. Dalam event ‘tak sengaja’ itulah gelombang mereka menemukan frekuensi yang sama hingga akhirnya mereka berkomunikasi dan menjalin hubungan.   

 

Apa yang bisa kita pelajari dari sistem kehidupan ini? Janganlah bersedih, setiap peristiwa tak ada yang luput dari hikmahnya. Teruslah berjalan dengan semangat, karena semangatmu sangat berarti dalam sistem ini. Bukan hanya untukmu, namun untuk orang di sekitarmu, baik yang kamu kenal maupun tidak. Dan ingat, tak kamu tidak pernah sendirian dalam kehidupan ini, karena kamu bagian dari sebuah sistem, kita adalah bagian puzzle yang berharga untuk melengkapi puzzle raksasa kehidupan ini, dan kita semua terhubung dengan banyak bagian yang lainnya. Kalau kata iklan, “Ngga ada loe ngga rame!”
Copyright © Tampang.com
All rights reserved