Permainan Fantasi dapat Asah Kreativitas Anak

Tanggal: 18 Agu 2017 08:55 wib.
Terlibat dalam permainan fantasi bisa memberi keuntungan pada pemikiran kreatif pada anak-anak. Inilah salah satu temuan sebuah studi yang dipresentasikan oleh Dr Louise Bunce dari Universitas Oxford Brookes pada konferensi tahunan British Psychological Society's Developmental Psychology Section di Belfast.

Peneliti utama Dr Louise Bunce mengatakan: "Badan penelitian yang sedang berkembang menyelidiki pengaruh anak-anak yang terlibat dalam fantasi dalam perkembangan mereka. Kami ingin menguji apakah anak-anak yang bermain fantasi lebih kreatif, karena secara teoritis, bermain dalam pembuatan -percayalah dunia membutuhkan imajinasi untuk memahami dunia secara berbeda dengan realitasnya saat ini, yang juga perlu dipikirkan secara kreatif. "

Dr Bunce dan timnya mewawancarai 70 anak berusia 4-8 tahun untuk menilai sejauh mana fantasi mereka terlibat:

Berpura-pura dengan cara yang mencerminkan kehidupan nyata (misalnya mengadakan pesta teh atau berpura-pura menjadi guru)
Berpura-pura dengan cara yang melibatkan kejadian yang tidak mungkin terjadi dalam kenyataan (misalnya berkelahi dengan seekor singa dan tidak terluka atau pergi ke sekolah dengan helikopter) atau
Berpura-pura dengan cara yang melibatkan kejadian yang tidak mungkin (misalnya pergi ke sekolah sihir atau bermain dengan peri).

Anak-anak juga menyelesaikan tiga tugas kreativitas. Pada tugas pertama anak-anak harus memikirkan sebanyak mungkin benda yang berwarna merah, pada tugas kedua mereka harus menunjukkan sebanyak mungkin cara bergerak melintasi ruangan dari AB, maka tugas ketiga meminta mereka untuk menggambar yang nyata dan Berpura-pura orang Dalam dua tugas pertama, anak-anak menerima poin untuk jumlah tanggapan yang mereka berikan dan betapa uniknya respons tersebut. Gambar mereka dinilai untuk tingkat kreativitas mereka menurut dua hakim.

Seperti yang diharapkan oleh para peneliti, analisis menunjukkan bahwa anak-anak yang melaporkan tingkat bermain fantastis yang lebih tinggi juga mendapat nilai kreativitas yang lebih tinggi pada ketiga tugas tersebut, walaupun temuannya lebih kuat pada dua tugas pertama daripada pada tugas menggambar.

Dr Bunce mengatakan: "Hasilnya memberikan bukti bahwa terlibat dalam permainan yang melibatkan imajinasi skenario yang semakin tidak realistis dikaitkan dengan berpikir lebih kreatif, meski saat ini kita tidak tahu arah hubungan ini. Mungkin saja anak-anak yang menikmati permainan fantasi Selanjutnya lebih kreatif, dan sama mungkin bahwa anak-anak yang lebih kreatif kemudian terlibat dalam permainan fantasi lebih banyak. "

"Tidak ada yang kurang, hasil ini memberikan bukti yang menggembirakan bagi orang tua dan guru yang dapat mempertimbangkan untuk mendorong anak-anak bermain fantasi sebagai satu cara untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif mereka."
Copyright © Tampang.com
All rights reserved