Pengusaha Wanita Masih Tertinggal di Belakang Pria dalam Akses Pendanaan Bisnis Baru

Tanggal: 18 Agu 2017 08:47 wib.
Pengusaha wanita merasa semakin sulit untuk mengakses dana modal ventura untuk bisnis pemula dan tetap kecil kemungkinannya untuk menarik dana daripada pengusaha pria, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan di Venture Capital: An International Journal of Entrepreneurial Finance.

Peneliti membandingkan proporsi dana modal ventura yang diterima oleh pengusaha pria dan wanita di AS antara tahun 2011 dan 2013, menganalisis variasi lintas sektor, tahap investasi, kawasan, dan hasil. Meskipun ada beberapa tanda kemajuan, mereka mengungkapkan bahwa tim all-men empat kali lebih mungkin menerima dana dari investor modal ventura daripada perusahaan yang memiliki satu wanita dalam tim. Kesenjangan gender ini bahkan lebih besar lagi ketika posisi kepemimpinan dipertimbangkan: 97% dari total dana modal ventura selama periode yang diteliti dilakukan pada perusahaan dengan seorang pria sebagai CEO.

Angka tersebut sangat mengejutkan mengingat kemiripan kinerja antara perusahaan yang didukung usaha dengan CEO wanita dan CEO pria.

Jaringan yang didominasi laki-laki yang didominasi pria dalam industri modal ventura dan ikatan institusional yang mapan, dengan sedikit perusahaan baru didirikan, tercatat sebagai dua pembatasan utama partisipasi perempuan. Model modal ventura di AS oleh karena itu dianggap tidak sesuai untuk wanita pengusaha, yang menggambarkan kesulitan yang dihadapi wanita dalam menghadapi karir kewirausahaan.

Seperti yang penulis ingatkan, ini bisa memiliki implikasi ekonomi yang signifikan. Kurangnya akses terhadap modal ventura dapat menghambat pertumbuhan bisnis yang dipimpin perempuan, yang selanjutnya dapat mengurangi jumlah wanita yang mengejar karir kewirausahaan.

Studi ini menandai pertama kalinya bahwa akses perempuan terhadap modal ventura telah dipelajari dalam skala besar. Peneliti menganalisis database perusahaan berbasis AS yang menerima dana modal ventura antara tahun 2011 dan 2013. Membangun kerangka kerja yang pertama kali digunakan oleh studi serupa di tahun 1999, mereka memeriksa biografi tim manajemen untuk menyebutkan kata 'dia' (wanita). Dengan mempelajari modal ventura dari perspektif perusahaan yang mencari modal ventura, bukan kapitalis ventura, penulis mempelopori pendekatan sains sosial.

Namun, penulis utama Profesor Candida Brush menekankan perlunya penelitian lebih lanjut dari perspektif ilmu sosial yang serupa untuk mendorong pemahaman penuh tentang alasan di balik kesenjangan gender. "Penelitian masa depan mungkin mempertimbangkan sejauh mana kesepakatan bersumber melalui jaringan yang mencakup pengusaha wanita, atau apakah perusahaan yang memiliki perempuan di tim harus melewati layar yang lebih ketat agar berhasil."
Copyright © Tampang.com
All rights reserved