Mitos Poin IQ 30 “Rentang Komunikasi”

Tanggal: 4 Sep 2017 14:25 wib.
Orang-orang dengan IQ tinggi biasanya memiliki spektrum emosi dan emosional yang sangat luas, dan ketika mereka bahagia, mereka dalam sangat bahagia, dan ketika mereka tidak bahagia, itu adalah neraka emosi bagi mereka.

Alasan ketidakbagaiaan yang sering dialami orang yang cerdas, menurut Quoran, adalah sesuatu yang disebut 'rentang komunikasi'

Konsep jangkauan komunikasi didirikan oleh Leta Hollingworth. Ini adalah +/- 2 standar deviasi (sekitar 30 poin) naik atau turun pada IQ seseorang. Ini menunjukkan kisaran di mana interaksi yang berarti (komunikasi, diskusi, percakapan dan sosialisasi) adalah mungkin. Jika perbedaan IQ antara dua orang lebih dari 30 poin, komunikasi akan terpecah. Orang IQ yang lebih tinggi akan terlihat seperti kutu buku yang tidak bisa dimengerti dan IQ yang lebih rendah sebagai orang bodoh tolol - dan mereka tidak akan menemukan sesuatu yang biasa.

Gagasan dari 2 standar deviasi rentang komunikasi IQ tidak dimulai oleh Leta Hollingworth. Hollingworth (1886 - 1939) adalah seorang psikolog perintis yang melakukan penelitian terhadap individu IQ tinggi dan banyak menerbitkan topik ini, namun dia tidak pernah menggunakan istilah 'rentang komunikasi' atau secara eksplisit mendiskusikan gagasan semacam itu.

Istilah itu diciptakan oleh Grady M. Towers pada tahun 1987 dalam sebuah artikel berjudul 'The Outsiders'. Towers di sana mengatakan bahwa Hollingworth secara implisit mendefinisikan rangkaian komunikasi IQ 30 saat dia menulis bahwa:

Pengamatan menunjukkan bahwa ada rasio langsung antara kecerdasan pemimpin dan pimpinan. Untuk menjadi pemimpin sezamannya, seorang anak harus lebih cerdas tapi tidak terlalu pintar daripada yang harus dipimpin ... Tapi secara umum, pola kepemimpinan tidak akan terbentuk - atau akan pecah - bila ada perbedaan lebih dari sekitar 30 Poin IQ ada antara pemimpin dan pimpinan.

Towers berkomentar tentang perikop ini sebagai berikut:

Implikasinya adalah bahwa ada batas dimana komunikasi antara tingkat kecerdasan yang berbeda menjadi tidak mungkin.

Hollingworth menulis secara khusus tentang kepemimpinan, dan pada anak-anak, namun Towers mengekstrapolasikan maksudnya untuk mengklaim bahwa komunikasi 'asli' apa pun tidak mungkin terjadi pada perbedaan IQ 30.

Perlu dicatat bahwa walaupun Hollingworth adalah seorang psikolog akademis, pernyataannya tentang kepemimpinan tampaknya tidak dinyatakan sebagai kesimpulan ilmiah dari penelitian, namun hanya sebagai 'observasi'. Towers bukan psikolog, tapi juga anggota berbagai komunitas IQ tinggi.

Jadi 'jangkauan komunikasi' hanyalah sebuah gagasan yang dibuat seseorang. Ini bukan berdasarkan data. Referensi untuk nomor tertentu ("+/- 2 standar deviasi, 30 poin") memberi ilusi ketepatan ilmiah, namun angka-angka ini hanya turun dari langit. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved