Mengenal Warna-Warna Bintang dan Hubungannya dengan Temperatur Permukaannya
Tanggal: 25 Agu 2017 18:46 wib.
Tahukah kamu? Bintang-bintang di langit malam yang cerah yang kita lihat sebenarnya memiliki warna dan berwarna-warni. Ada yang putih, kuning, merah, bahkan biru. Perbedaan warna tersebut menunjukkan perbedaan temperaturnya. Jika kita ingat warna pelangi (me-ji-ku-hi-bi-ni-u), maka kita dapat dengan mudah mengingat bahwa urutan warna tersebut menunjukkan urutan temperatur bintang dari yang rendah (bintang dingin) ke tinggi (bintang panas). Bintang yang berwarna merah lebih dingin dibandingkan bintang yang berwarna kuning atau biru.
Gambar di bawah ini merupakan diagram Hertzprung-Russel yang menunjukkan hubungan antara temperatur bintang (dan warna) dengan cahaya terang sesungguhnya. Tampak posisi beberapa bintang yang mudah dikenali, seperti Antares, Matahari, Rigel, dan lain-lain.
Bintang, termasuk juga Matahari, adalah sebuah bola gas yang begitu panasnya hingga gas tersebut berubah menjadi plasma, berpijar, dan bereaksi. Di bagian inti Matahari, temperaturnya dapat mencapai 15 juta derajat celcius. Di sinilah semua energi Matahari dihasilkan melalui reaksi nuklir. Namun di permukaan yang disebut fotosfer, temperaturnya hanya 6000 derajat celcius saja. Fotosfer inilah bagian dari Matahari dan bintang-bintang yang bisa kita amati dan gunakan sebagai acuan untuk menentukan temperatur dan warna bintang.
Melalui cahaya bintang, para ilmuwan menggunakan berbagai hukum fisika yang rumit untuk mendapatkan banyak informasi seperti temperatur, kandungan kimiawi, dan pergerakan bintang, berikut ini spektrum matahari yang diamati pertama kali oleh Fraunhofer.
Untuk mengukur temperatur bintang, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengamati spektrumnya. Selanjutnya dari spektrum tersebut, bisa ditentukan temperaturnya dengan menggunakan Hukum Pergeseran Wien, yang menyatakan bahwa ada hubungan antara temperatur sebuah bintang dengan panjang gelombang dari intensitas maksimum pancarannya. Dengan mengetahui intensitas maksimum pancaran sebuah bintang ada di panjang gelombang berapa, maka akan diketahui berapa temperatur bintang tersebut.
Kurva Planck di bawah ini menunjukkan hubungan antara posisi intensitas maksimum bintang (posisi puncak kurva) dengan temperatur bintang. Semakin tinggi intensitasnya, semakin rendah (ke kiri) posisi puncaknya, dan semakin biru/panas bintangnya.
Sebuah bintang yang berwarna biru berarti banyak memancarkan energinya di panjang gelombang biru. Kemudian dari Hukum Pergeseran Wien kita bisa ketahui bahwa bintang tersebut memiliki temperatur yang cukup tinggi atau merupakan bintang yang panas. Dan bintang yang berwarna merah, yang banyak memancarkan energi di panjang gelombang merah, menunjukkan bahwa bintang tersebut merupakan bintang yang dingin. Kita juga bisa melihat fenomena yang serupa pada api biru di kompor gas, yang lebih panas dari pada api kuning atau merah di lilin atau kompor minyak.