Mengasah Self-Love dan Mendekatkan Diri pada Allah

Tanggal: 24 Mar 2024 11:48 wib.
Ketenangan pikiran dan jiwa adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama di tengah tekanan dan stres yang sering kali menghampiri. Dalam Islam, menenangkan diri bukanlah sesuatu yang saja dilakukan dengan menghilangkan masalah-masalah dunia, namun juga dengan cara mendekatkan diri pada Sang Pencipta, Allah SWT. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara-cara menenangkan diri dalam Islam dengan mengasah self-love dan mendekatkan diri pada agama.

Mengasah Self-Love

Salah satu cara menenangkan diri dalam Islam adalah dengan mengasah self-love, atau cinta pada diri sendiri. Islam mengajarkan kita untuk mencintai diri sendiri dengan seimbang, tidak berlebihan namun juga tidak meremehkan diri. Mencintai diri sendiri memberikan kekuatan pada seseorang untuk menerima diri apa adanya, termasuk kelemahan dan kekurangan yang dimiliki. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, "Tidak ada iman bagi orang yang tidak mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri" (HR. Bukhari). Dari hadits ini, kita bisa belajar bahwa mencintai diri sendiri juga berarti mencintai sesama.

Menenangkan diri dengan mengasah self-love juga bisa dilakukan dengan melakukan self-care, seperti menjaga kesehatan tubuh dan pikiran, melakukan hobi yang disukai, atau memberikan waktu untuk bersantai dan melepaskan diri dari rutinitas yang melelahkan. Dengan mengasah self-love, seseorang dapat memandang diri sendiri dengan lebih positif, sehingga dapat menciptakan kedamaian dalam diri sendiri.

Mendekatkan Diri pada Allah

Salah satu cara yang sangat efektif dalam menenangkan diri dalam Islam adalah dengan mendekatkan diri pada Allah SWT. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman, "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram" (Ar-Ra'd: 28). Mengingat Allah dan merasa dekat dengan-Nya dapat memberikan ketenangan dan kekuatan dalam menjalani segala cobaan dan ujian dalam hidup.

Dekat dengan Allah dapat dilakukan dengan memperbanyak dzikir, beribadah, dan mendekatkan diri pada Al-Qur'an. Dzikir dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun, sehingga tidak ada alasan untuk tidak melakukannya. Dengan menyebut nama Allah dan memuji-Nya, hati dan pikiran dapat tenang dan terjauh dari rasa gelisah.

Menjadi Pribadi yang Sabar dan Redha

Islam juga mengajarkan pentingnya kesabaran dalam menghadapi segala ujian dan cobaan dalam hidup. Sabar dan redha merupakan kunci untuk menenangkan diri, karena dengan bersabar seseorang dapat menghadapi segala masalah dengan tenang dan tidak tergesa-gesa. Rasulullah SAW bersabda, "Mukmin yang kuat adalah yang paling dicintai Allah dan bersebabar atas bencana yang menimpanya" (HR. Muslim).

Dengan rasa redha, seseorang dapat menerima segala ketentuan Allah dengan lapang dada, sehingga mampu untuk tetap menjaga kedamaian jiwa dalam segala liku hidup. Hal ini juga akan menumbuhkan rasa ikhlas dalam setiap langkah yang diambil, sehingga mampu memberikan ketenangan yang mendalam.

Merangkul Keseimbangan

Terakhir, menenangkan diri dalam Islam juga berarti merangkul keseimbangan antara dunia dan akhirat. Islam mengajarkan kita untuk tidak terlalu terpaku pada dunia sehingga mengesampingkan akhirat, namun juga tidak melupakan kewajiban-kewajiban dunia. Dengan merangkul keseimbangan ini, seseorang dapat menjalani hidup dengan lebih tenang, tidak terburu-buru dan tidak terlalu larut dalam kesenangan duniawi yang sementara.

Dalam proses menenangkan diri dalam Islam, tidak ada yang instan. Proses ini memerlukan kesabaran, ketekunan, dan keikhlasan dalam menjalani setiap tahapan. Namun, dengan mengasah self-love, mendekatkan diri pada Allah, serta merangkul keseimbangan dalam hidup, seseorang dapat menciptakan kedamaian dalam diri sendiri. Semoga dengan mengamalkan ajaran Islam, kita bisa menemukan ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup, sesuai dengan yang diinginkan oleh pencipta kita, Allah SWT.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved