Sumber foto: Pinterest

Mencoba Menafsirkan Nasihat Aneh dari Bapak: "Nak, Kamu Nanti Harus Hidup Sebagai Seorang Manusia"

Tanggal: 22 Mar 2024 11:44 wib.
"Anakku, kamu harus menjadi manusia," kalimat inilah yang kerap kali terdengar di tengah-tengah obrolan saya dengan Bapak. Dari bercanda, diskusi, bedah ayat, hingga debat terbuka, topik ini selalu menjadi pembicaraan yang tak pernah luput dari ruang lingkup hubungan kami. Keingintahuan pun terus menggugah anak untuk mencari tahu alasan dan tujuan cita-cita besar Bapak. Saya pun mencoba menafsirkan arti dari kalimat tegas tersebut.

Bukanlah sebuah hal yang mudah untuk menafsirkan nasihat dari Bapak, apalagi ketika kalimat itu terdengar begitu sederhana: "Anakku harus jadi manusia." Dalam pandangan awam, kita semua lahir sebagai manusia, lalu mengapa diharuskan untuk menjadi manusia lagi? Pertanyaan ini selalu membayangi pikiran saya. Namun, ketika saya berusaha untuk merenungkannya lebih dalam, sebuah makna yang mendalam pun mulai terkuak.

Nasihat Bapak untuk "menjadi manusia" mungkin tidak sekadar memperoleh arti harfiah. Mungkin, Bapak ingin menyampaikan pesan bahwa menjadi manusia sejati bukanlah hal yang mudah. Ia mungkin ingin menyiratkan bahwa hidup ini tidak hanya tentang keberadaan fisik kita, melainkan juga tentang bagaimana kita menjalani hidup dengan kebijaksanaan, integritas, keadilan, dan kebaikan hati. Menjadi manusia sejati berarti memiliki akhlak yang mulia, kejujuran yang tak tergoyahkan, serta sikap yang baik dan santun terhadap sesama.

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, Bapak mungkin juga ingin menyampaikan bahwa kita harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi segala rintangan dan kompleksitas kehidupan. Ia mungkin ingin anaknya memiliki pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai kehidupan, kemampuan untuk berpikir kritis, dan keberanian untuk berbuat yang benar tanpa ragu. Kemampuan untuk berempati, bersikap adil, dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral juga mungkin menjadi tujuan dari nasihat Bapak.

Tafsir atas nasihat Bapak ini jelas memiliki kedalaman makna. Anak diminta untuk tidak hanya sekedar hidup sebagai manusia, melainkan juga menjalani kehidupan dengan penuh kesadaran akan tanggung jawab moral, etika, dan nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi. Bapak mungkin percaya bahwa dengan menjadikan "menjadi manusia" sebagai tujuan hidup, anaknya akan mampu menjadi pribadi yang bermanfaat bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, dan bahkan bagi dunia.

Dari tafsir ini, saya pun semakin yakin bahwa nasihat Bapak bukanlah semata-mata sebuah himpunan kata-kata. Ia memuat makna yang dalam dan kontekstual, yang mengajak saya untuk memberikan yang terbaik dalam setiap langkah hidup saya. Bagi para pembaca yang mungkin juga pernah mendengar nasihat serupa dari orang tua atau figur penting dalam kehidupan, mari kita sama-sama merenungi dan menghayati maknanya.

Dalam perjalanan mengartikan nasihat Bapak ini, saya juga belajar bahwa kebijaksanaan dan pengalaman hidup seringkali memuat pengetahuan yang tak ternilai harganya. Bapak, dengan segala kebijaksanaan dan pengalaman hidupnya, mungkin telah melihat begitu banyak kejadian dan kehidupan manusia sehingga ia berharap agar anaknya mampu menjalani kehidupan dengan bijak dan manusiawi.

Bapak, terima kasih atas nasihatmu yang tak pernah lekang oleh waktu. Saya bersyukur karena nasihatmu telah mampu memberikan arah dan makna yang mendalam dalam kehidupan saya. Dan bagi para pembaca, mari kita sama-sama merenungkan makna dari nasihat-nasihat yang kita terima, karena tiada yang lebih berharga daripada belajar dari pengalaman orang-orang hebat di sekitar kita. Semoga kita semua dapat menjadi manusia sejati yang memberikan manfaat bagi dunia ini.

Mungkin memang sebuah nasihat sederhana, tetapi tafsir atasnya memberikan hikmah yang mendalam. Menjadi manusia, bagi Bapak, bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah perjalanan panjang yang memerlukan kemampuan untuk berpikir, bertindak, dan menjalani kehidupan dengan penuh kesadaran akan nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi. Arti dari nasihat ini pun menjadi semakin jelas, bahwa menjadi manusia sejati tak hanya tentang hidup, melainkan juga tentang bagaimana kita menjalani kehidupan dengan penuh rasa bertanggung jawab, kebijaksanaan, dan kasih sayang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved