Mahasiswa UGM Racik Susu dari Kacang Tanah untuk Diet

Tampang.com - Mendapatkan berat badan ideal merupakan impian semua orang. Tak jarang orang rela melakukan diet ketat untuk menurunkan berat badan mereka. Tingkat obesitas di Indonesia yang cukup tinggi membuat sekelompok mahasiswa dari UGM tergerak untuk membuat solusi atas permasalahan ini.

Sekar, Meilisa Khoiriya, Raka Permana Adlin Putra dari Fakultas Kedokteran, Sri Wening Kurniajati dari Fakultas Kedokteran Hewan dan Wahyu Setyaning Budi dari Fakultas Teknologi Pertanian membuat produk susu yang terbuat dari kacang tanah dan diberi nama Sukata. Sukata ini diyakini dapat mencegah kegemukan.

Kacang-kacangan merupakan sumber asam amino triptofan yang dapat menghasilkan hormon serotonin yang berfungsi untuk menurunkan nafsu makan serta menginduksi kepuasan makan sehingga sangat baik untuk orang yang ingin melakukan diet untuk menjaga berat badan ideal.

Dalam 100 gram kacang tanah mengandung 250 miligram asam amino triptofan yang dapat menekan nafsu makan. Menurut data riset kesehatan dasar (Rikesdas) tahun 2013 menyebutkan jika prevalensi obesitas mencapai 8,8% pada anak usia 5-12 tahun, 2,5% usia 13-15 tahun. 1,6% usia 16-18 tahun dan 15,4% pada orang dewasa.

Obesitas dapat menimbulkan beragam macam penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi dan masalah sosial maupun psikologis sehingga harus segera ditangani agar berat badan tidak semakin berlebih bahkan berat badan harus segera diturunkan untuk menghindari penyakit  yang dapat timbul sewaktu-waktu.

Pembuatan susu kacang ini menjadi solusi untuk mencegah meningkatnya obesitas di indonesia selain itu juga dapat meningkatkan daya jual kacang tanah yang selama ini memang masih sangat terbatas dan belum dikenal masyarakat secara luas.

Serangkaian penelitian telah dilakukan untuk membuktikan jika kacang tanah dapat menurunkan nafsu makan dan telah dilakukan uji coba terhadap 30 ekor tikus Sprague Dawley. Sebagian tikus diberi pakan tinggi lemak dan fruktosa sebagian tikus lainnya diberi susu kacang tanah selama 25 hari berturut-turut. Dan hasilnya yaitu hanya sedikit penambahan berat badan terjadi pada kelompok tikus yang diberi Sukata dari pada kelompok tikus lainnya.