Lima Mahasiswa Unair Menciptakan Robot Pembasmi Bakteri Patogen

Tanggal: 15 Jun 2017 21:45 wib.
Tampang.com - Lima mahasiswa Universitas Airlangga menciptakan inovasi robot pensteril bakteri di rumah sakit. Robot ini diharapkan dapat membasmi bakteri patogen penyebab infeksi nosokomial.

Robot itu dibuat oleh tim mahasiswa D3 Otomasi Sistem Instrumentasi Fakultas Vokasi Unair, yaitu Afrizal Rizqi, Agus Abdul Rozaq, Rafif Nadhif Naufal, Abdul Hamid, dan Inas Pramitha Abdini Haq. “Kami menamai robot ini AUROWS (Automation Robotic Waste Transporter & Sterilizer),” ujar ketua tim, Afrizal, melalui rilis tertulis, Kamis, 15 Juni 2017.

Afrizal mengatakan, saat ini infeksi nosokomial menyebabkan 1,4 juta kematian setiap hari di seluruh dunia. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat dan berkembang saat seseorang berada di lingkungan rumah sakit. “Infeksi ini disebabkan bakteri patogen, yang diantaranya berasal dari sampah klinik rumah sakit.”

Di Indonesia angka kematian pasien yang tertular infeksi nosokomial ini tergolong tinggi, yakni antara 12-52 persen. Padahal, infeksi nosokomial ini bisa menyebabkan pasien terkena bermacam-macam penyakit dengan gejala yang berbeda pula. Mulai infeksi saluran kemih, infeksi aliran darah, pneumonia, sampai infeksi pada luka operasi.

Salah satu pemicu penyebaran nosokomial ialah limbah medis di rumah sakit. Untuk itu, pemindahan tempat sampah klinis tergolong sangat berisiko.

“Tapi masih banyak yang menggunakan tenaga manusia, jadi ini sangat berbahaya karena seseorang akan rentan terserang infeksi nosokomial,” katanya.

Untuk menjawab permasalahan tersebut, robot AUROWS ini didesain menggantikan keterlibatan manusia itu. Ia punya tugas utama membawa, mengambil, memindahkan, sekaligus melakukan sterilisasi tempat sampah atau limbah medis.

Tujuannya agar mengurangi penyebaran infeksi nosokomial di rumah sakit. “Jadi robot ini diberi kecerdasan buatan untuk dapat berjalan secara otomatis, dilengkapi beberapa sensor yang dapat terhubung langsung dengan komputer,” ucapnya.

Sensor tersebut memudahkan petugas medis dalam memantau pergerakan robot dan membunuh bakteri dengan ultraviolet LED. Sinar ini dapat meningkatkan efek germisidal irradation yang dapat membunuh bakteri hingga 100 persen. Caranya dengan menggunakan panjang gelombang 365 nm. “Ini hanya memerlukan daya sebesar 15 mW,” tutur dia.

Timnya berharap robot ini dapat dijadikan alat bagi petugas medis untuk memindahkan sampah medis. Dengan begitu, sampah menjadi steril dan dapat meminimalkan penyebaran infeksi nosokomial di rumah sakit di Indonesia.

Penelitian lima mahasiswa Unair ini lolos dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC). Kemenristekdikti menilai proposal ini layak memperoleh dana pengembangan dalam program PKM 2016 sebesar Rp 12,2 juta.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved