KONI Berikan Penghargaan kepada Atlet Nasional Berprestasi

Tanggal: 1 Nov 2017 04:17 wib.
Tampang.com - Usia bukan halangan untuk berprestasi. Darmiyanto, seorang pria berusia 81 tahun asal Salatiga, Jawa Tengah, baru saja membuktikan itu. Di usia yang sudah sangat rentah itu, dia mendapat kepercayaan untuk mewakili Indonesia di kejuaraan lari internasional di Santiago, Chile, 2-14 November nanti. 

Dalam kejuaraan yang South American Masters Athletics Championship untuk master dengan usia mulai 35 tahun sampai 90 tahun plus itu, Kakek 10 cucu itu akan bertarung dengan atlet lain di nomor 5 Km, 10 Km, 400 meter, dan 1.500 meter. Dia bisa mendapat kesempatan itu, hanya karena modal mengayuh becak selama bertahun-tahun di kota kelahiranya, Salatiga.

Nah, atas pencapaiannya tersebut, dia bersama sejumlah atlet dan pelatih berprestasi lain mendapat penghargaan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dalam malam Anugerah KONI 2017 yang digelar di Jakarta, Senin (30/10) malam lalu. Dia dinobatkan sebagai Masyarakat Pencinta Olahraga Yang Berusia Lansia 2017. 

"Ini adalah momentum terindah yang pernah saya alami selama hidup saya. Dengan penghargaan ini, saya merasa semua yang saya lalui dan sudah saya lakukan selama ini tidak sia-sia. Ini adalah kenangan terbaik," kata Darmiyanto. "Tidak ada kata yang bisa saya ucapkan selain terimakasih kepada KONI," timpalnya. 

Dalam malam anugrah yang berlangsung selama empat jam serta dihadiri oleh sejumah stake holder olahraga tanah air itu, ada empat kategori penghargaan yang diberikan oleh KONI kepada mereka yang dianggap telah memberikan banyak kontribusi bagi perkembangan dan peningkatan prestasi olahraga tanah air. 

Empat kategori penghargaan itu, masing-masing adalah insan olahraga berprestasi, yakni kategori Atlet Muda Berbakat, Atlet Lansia, Pembina, serta Pelatih. Nah, Atlet yang mendapat penghargaan KONI 2017 adalah Triyaningsih, Dedeh Erawati dari cabang olahraga atletik, I Gede Siman Sudartawa (renang), Rifda Irfanaluthfi (senam), serta  Diananda Choirunisa (panahan).

Sementara Untuk kategori atlet lansia diberikan kepada Darmiyanto, serta Bambang Hartono terpilih sebagai pembina terbaik. Dan yang terakhir, Albert C. Sutanto pelatih renang didapuk sebagai pelatih terbaik 2017 setelah mampu melahirkan sejumlah perenang terbaik tanah air, seperti I Gede Siman, serta Glenn Victor. 

Triyaningsih mengatakan bahwa, penghargaan tersebut adalah salah satu terminal bagi mereka sebelum kembali bertarung di even berikutnya untuk meraih prestasi tinggi bagi Indonesia di level internasional. "Kami sangat senang dengan adanya apresiasi seperti ini. Karena kami seperti mendapatkan energi baru," kata peraih medali emas lari 10 ribu meter putri di SEA Games 2017 di Kualalumpur, Malaysia, Agustus lalu itu. 

Di sisi lain, Dede Erawati juga tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Menurutnya, dia sudah sering mendapatkan penghargaan selama 25 tahun berkarir di dunia atletik. "Tapi, saya merasa lebih istimewa saat diberikan gelar oleh KONI malam ini (senin malam, Red). Dan, dengan penghargaan ini, saya masih belum berpikir untuk pensiun," tegas mahasiswi program doktor Universitas Negeri Jakarta itu. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved