Kita Tidak Bisa Memilih di Keluarga Mana Kita Dilahirkan, Tapi ...
Tanggal: 24 Jun 2018 16:01 wib.
Aku pernah membaca sebuah kata bijak yang menarik. Kurang lebih kata bijaknya menyebutkan, “Kita tidak bisa memilih dilahirkan di keluarga mana, namun kita bisa memilih bagaimana kita bisa menebarkan cinta di dalamnya.” Ada juga yang menuliskan kata bijak yang isinya hampir sama, “Kita tidak bisa memilih dilahirkan di keluarga mana, namun kita bisa memilih ingin menciptakan keluarga yang seperti apa kelak.” Membaca kata-kata bijak tersebut membuatku berpikir dengan keluarga di mana aku dilahirkan. Jadi terpikir juga, “Apakah ini keluarga terbaikku?”, “Apa jadinya jika aku dilahirkan di keluarga yang berbeda?”, bisa ada banyak tanya di kepala.
Dalam hidup, ada banyak peristiwa yang terjadi pada kita juga keluarga kita. Mungkin dalam keseharian, ada kalanya kita tidak selalu intens berinteraksi dengan seluruh anggota keluarga kita. Ada kalanya kita hanya berinteraksi ketika sarapan atau makan malam saja. Tapi, disadari atau tidak, apa yang kita alami dalam keseharian kita (di luar rumah) berhubungan juga dengan keluarga kita. Bagaimana kita bereaksi ketika kita dihadapkan dengan target-target kerja di kantor, dipengaruhi oleh keluarga kita. Bagaimana kita bereaksi, dipengaruhi oleh kepribadian kita. Kepribadian kita ya terbentuk dari pola asuh orangtua kita (baca: keluarga).
Allah sudah mengatur di keluarga mana kita dilahirkan dan yakinlah itu keluarga terbaik untuk kita. Lantas apakah keluarga terbaikku adalah keluarga yang broken home? Lantas apakah keluarga terbaikku adalah keluarga dengan anggota keluarga yang individualistis? Lantas apakah keluarga terbaikku adalah keluarga yang ... . Sama seperti tadi di awal, akan banyak tanya mengenai versi keluarga terbaik kita. Di sebuah kajian yang pernah kuhadiri, ustadz menyebutkan bahwa Allah adalah Maha Pengatur, Dia lah Sang Maha Perencana, Dia juga Maha Penyayang. Percayakah kalian bahwa Allah sudah mengatur sedemikian telitinya bagaimana Dia menempatkan kita (dengan kepribadian kita) di keluarga dengan karakteristik yang memang cocok untuk kita. Jika pun kita merasa tidak cocok dengan kondisi keluarga kita, ingatlah bahwa ada sesuatu yang perlu kita pelajari dari kondisi tersebut. Dari ‘pelajaran’ itu lah kita akan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya dalam menghadapi setiap episode kehidupan kita. Tanpa disadari juga, kondisi-kondisi keluarga yang (dirasa) tidak ideal inilah justru yang menjadi ‘pelindung’ dan ‘pendukung’ kita bisa bertumbuh menjadi pribadi yang lebih tangguh.
Keluarga adalah pelindung, rumah, guru, kita dalam menjalani hidup ini. Cintai ibumu, sayangi ayahmu, jaga selalu hubungan dengan kakak juga adikmu. Mereka adalah keluarga terbaik yang sudah diaturkan Allah untuk kita.