Keren! Mebel dari Tong Bekas Ini Beromzet Rp 50 jt/bulan
Tanggal: 17 Nov 2017 09:57 wib.
Agung Setiawan menyulap tong bekas menjadi berbagai mebel yang memiliki harga jual yang tinggi. Tangan piawai Agung menyulap tong tak terpaik itu menjadi sofa, meja, kursi, mini bar, hingga pot tanaman.
Agung yang meraih gelar Sarjana Administrasi Bisnis dari Universitas Padjadjaran. Dirinya memulai untuk menggarap tong-tong bekas menjadi deretan mebel unik dan cantik pada 2015 silam.
Usaha ini rupanya tidak sengaja dilakukan oleh Agung, pasalnya ide memulai usaha ini muncul dari pembeli yang datang.
Pria berusia 27 tahun ini sebelumnya telah merintis usaha Cleansee yang menyediakan berbagai alat kebersihan. Sebagian tong bekas yang tidak terpakai kala itu ditawar oleh calon pembeli untuk dibuat meja.
"Kebetulan konsumen datang beli bahan baku aja. Ini buat apa? Bikin sendiri buat meja dan pas dilihat kaya gimana ternyata desainnya bagus juga. Kenapa enggak bikin sendiri aja," ujar Agung.
Tong bekas itu didapatkan Agung dari pabrik tekstil yang berada di Bandung, Jawa Barat. Sehingga bisa dikatakan modal awalnya hampir nol rupiah untuk memulai usaha d'tongart di Jalan Rumah Sakit, Bandung, Jawa Barat.
Saat ini, Agung pun memiliki dua usaha, yaitu Cleansee yang menjual berbagai alat kebersihan dan d'tongart yang menawarkan berbagai mebel berbahan dasar tong bekas.
"Ini pengembangan produk sebenarnya dari Cleansee," tutur Agung.
Pemesanan produk d'tongart bisa dilakukan dengan menghubungi langsung Agung via aplikasi pesan instan atau mengunjungi laman Instagram @d.tongart. Pengerjaan produk umumnya berlangsung mulai dari satu hari sampai satu minggu tergantung kerumitan pengerjaan dan permintaan pembeli.
Harga yang ia tawarkan untuk produknya mulai dari Rp 175.000 untuk kursi hingga Rp 1,5 juta untuk satu paket berupa meja dan 4 buah kursi. Agung juga menawarkan mini bar dari tong seharga Rp 850.000 yang terdiri dari 4 kursi dan satu buah meja.
Produk buatan Agung juga sudah banyak dipasarkan di Jawa hingga Kalimantan. Ia memasarkan produknya memanfaatkan layanan online hingga marketplace. Setiap bulannya, sekitar 30 paket tong yang terdiri dari kursi dan meja berhasil dijual.
Dari usahanya tersebut, Agung berhasil mengantongi omzet hingga Rp 50 juta setiap bulannya. Omzet yang didapatkannya pun tidak melulu mulus, ada kalanya lebih dan kurang dari jumlah tersebut.
"Kalau dari d'tongartnya saja sekitar Rp 50 jutaan. Soalnya ada (kadang-kadang) Rp 55 juta, Rp 48 juta, kadang Rp 60 juta," ujar Agung.