Keajaiban Merubah Sudut Pandang
Tanggal: 20 Jan 2018 23:20 wib.
Rubahlah sudut pandangmu! Kalimat itu bukan pertama kalinya terdengar di benakku. Ketika kuliah, ketika bekerja, entah dalam momen apa, beberapa orang pernah mengucapkan kata tersebut. Namun, beberapa waktu yang lalu aku baru benar-benar merasakan sendiri makna kalimat tersebut, merubah sudut pandang!
Kejadian kala itu sungguh sederhana. Ketika di suatu perjalanan berangkat kerja, aku merasa butuh view yang berbeda. Sebenarnya, bisa saja aku memilih untuk melalui rute yang berbeda. Tapi yang kulakukan di hari itu, aku tetap mengambil rute sama seperti hari sebelumnya. Seperti pada umumnya orang bekerja, tentunya memilih rute yang paling lancar alias minimal kemacetannya. Nah, hal paling mudah jika menginginkan view yang berbeda, jika kalian tidak merubah rute sehari-hari adalah, rubahlah sudut pandangmu! Maksudnya? Jika dalam perjalanan kalian lebih sering melihat ke sebelah kanan jalan, rubahlah dengan melihat ke sebelah kiri. Hal ini berlaku sebaliknya ya. Oh iya, jika kalian ingin melakukan ini, ada catatan khususnya. Kalian boleh melakukan hal ini jika bukan kalian yang mengemudi.
Ok, kita kembali ke perjalanannya. Kala itu aku yang biasanya melihat view sebelah kiri jalan, jadi melihat view sebelah kanan jalan. Dengan begitu, seakan aku menemukan view baru. Padahal view ini selalu aku lewati juga setiap hari, hanya saja luput dari pandanganku. Karena aku selalu melihat view di sisi kiri.
Ada hal yang membuat aku kaget sendiri kala itu. Ketika aku melewati sebuah jalan, aku baru tahu jika sebuah sekolah yang terletak di pinggir jalan besar, ternyata lahan parkirnya ada di jalan kecil yang selalu kulalui. Pertanyaan yang dari dulu hanya ada di pikiranku, terjawab! Dahulu aku selalu bertanya-tanya, mengapa anak sekolah itu sering kulihat jalan dari jalan kecil dengan memakai helm atau menentengnya. Namun pertanyaan itu hanya tetap pertanyaan hingga hari itu, ketika aku mengubah sudut pandang, aku mengetahui ternyata karena lahan parkir sekolah tersebut terpisah dari gedung sekolahnya. Dan parkirannya terletak di jalan kecil yang aku lalui setiap hari. Mereka menenteng atau memakai helm setelah mereka memarkir kendaraan di jalan kecil. Mereka mengamankan helm mereka dengan membawanya ke sekolah.
Kalau kita representasikan hal tersebut dalam kehidupan kita, betapa merubah sudut pandang dapat membantu kita dalam menemukan jawaban-jawaban atas pertanyaan yang mungkin sangat banyak muncul dalam berbagai episode hidup kita. Merubah sudut pandang bisa sesederhana merubah dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Tapi memang dalam aplikasi yang lain mungkin juga tidak sesederhana itu. Misal bagi para orang tua misalnya. Jika Anda terbiasa mengingatkan anak dari sudut pandang orang tua, cobalah pikirkan sudut pandang anak. Ketika ia minta izin menonton konser musik misalnya. Sebagai orang tua mungkin salah jadi dasar pertimbangan adalah keamanan anak, makanya bisa jadi Anda melarang anak untuk menontor konser musik. Cobalah mengubah sudut pandang dengan seolah-olah Anda yang menjadi anak. Apa yang akan ia rasakan jika orang tuanya melarang ia nonton konser musik. Dengan merubah sudut pandang, mungkin Anda juga akan menemukan hal yang berbeda yang mempengaruhi keputusan Anda. Anda jadi lebih peka bahwa anak muda memang butuh waktu untuk melakukan hal yang kekinian (baca: nonton konser musik). Bukan juga jadinya kita tidak mendengarkan pertimbangan-pertimbangan kita. Tapi kita bisa memadukannya. Jadi anak Anda bisa tetap nonton konser musik, namun dengan pendampingan kakak misalnya.
Dalam hidup ada sungguh banyak sudut pandang. Cobalah dengan bijaksana berbagai sudut pandang tersebut untuk menemukan pertanyaan-pertanyaan hidup yang mungkin belum terjawab. Selamat mencoba!