Katak yang Disesuaikan dengan Pestisida Mendapatkan Lebih Banyak Parasit
Tanggal: 19 Agu 2017 22:06 wib.
Ketahanan terhadap satu jenis penderitaan bisa membuat katak lebih rentan terhadap penyakit lain, penelitian baru menunjukkan.
Amfibi, dengan kulit ekstra-keropos dan ekosistem rapuh, sangat rentan terhadap berbagai kontaminan. Tetapi beberapa spesies, seperti katak kayu, telah menyesuaikan diri dengan keberadaan pestisida.
Namun, penelitian baru dari Rensselaer Polytechnic Institute menyarankan katak dengan toleransi untuk pestisida lebih mungkin terinfeksi oleh cacing parasit.
"Kami baru mulai memahami bahwa amfibi dapat dengan cepat mengembangkan toleransi terhadap bahan kimia seperti pestisida, yang di permukaan adalah kabar baik," Rick Relyea, seorang profesor ilmu biologi di Rensselaer, mengatakan dalam sebuah rilis berita. "Tapi sekarang datang kabar buruknya: Dengan toleransi itu, ada tradeoff, yaitu bahwa mereka menjadi lebih rentan terhadap parasit yang, dalam kasus ranavirus, dapat menghapus seluruh populasi amfibi."
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan katak yang tinggal dekat dengan lahan pertanian - di mana konsentrasi pestisida paling kuat - cenderung mengembangkan toleransi melalui gen yang diturunkan dari orang tua mereka. Adaptasi tersebut diwariskan dari satu generasi ke generasi lainnya.
Katak yang hidup lebih jauh juga dapat mengembangkan toleransi jika mereka terkena tingkat pestisida yang rendah selama tahap formatif mereka. Proses yang terakhir dikenal sebagai "toleransi yang dapat diinduksi."
Sayangnya, pestisida bukan satu-satunya ancaman amfibi. Parasit juga bisa membahayakan populasi amfibi.
Periset di Rensselaer, serta universitas Binghamton dan Purdue, mempelajari dampak dari sepasang parasit - cacing trematoda dan ranavirus - pada 15 populasi katak kayu. Para ilmuwan menemukan populasi katak yang hidup lebih jauh dari peternakan dengan toleransi yang dapat diinduksi terhadap pestisida lebih mungkin terinfeksi trematoda. Katak yang hidup lebih dekat dengan peternakan dan dengan toleransi pestisida yang lebih tinggi cenderung rentan terhadap ranavirus.
"Hasil kami menunjukkan bahwa tidak cukup untuk mempertimbangkan efek kontaminan atau parasit dalam isolasi. Alam itu rumit," kata Jessica Hua, asisten profesor di Binghamton. "Tidak hanya stresor yang berbeda berinteraksi dengan cara yang sulit diprediksi, namun respons evolusioner terhadap satu stressor dapat membentuk respons amfibi terhadap stres lainnya."