Jadi Haji Backpacker Pemuda ini Bikin Kaget Bupati
Tanggal: 30 Mei 2017 14:11 wib.
Tampang.com - Muhammad Khamim Setiawan atau yang akrab dipanggil Gus Khamim adalah seorang pemuda berusia 29 tahun yang berasal dari Desa Rowokembu RT 11 RW 1, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Bulan Ramadhan ini tepat 9 bulan ia meninggalkan kediamannya demi menuntaskan keinginannya yang selama ini belum terpenuhi, yakni niat untuk menunaikan ibadah haji.
Khamim merupakan seorang sarjana Ekonomi Pembangunan dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang saat ini tengah menempuh perjalanan jauh dengan berjalan kaki demi menunaikan ibadah haji di Makkah, Arab Saudi. Menurut informasi yang disampaikan ayah Khamim, Saofan Solichin (73), saat ini Khamim sudah sampai ke perbatasan negara Timur Tengah antara Dubai - Uni Emirat Arab.
Mendengar ada warganya yang melakukan aksi jalan kaki demi menunaikan ibadah haji, Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi, mengaku bangga akan semangat dan tujuan mulia Khamim melakukan aksi itu. Khamim dapat menjadi contoh dan panutan bagi pemuda Indonesia khususnya di Kabupaten Pekalongan.
“Sesuatu yang jika diperjuangkan dengan maksimal akan tercapai. Siapa yang bersungguh-sungguh akan mendapatkan hasil (Man Jadda Wajada) Mungkin spirit dia seperti itu,” ujar Asip Kholbihi pada Sabtu, 27 Mei 2017.
Keinginan Gus Khamim untuk menunaikan ibadah haji dengan berjalan kaki memang sudah dicita-citakan sejak lama saat masih kuliah di UNNES pada tahun 2008. Dengan niat dan tekad yang kuat akhirnya Gus Khamim pun memantapkan hati dan memutuskan untuk berangkat haji dengan jalan kaki.
Asip Kholbihi menambahkan bahwa apa yang dilakukan Khamim merupakan kegiatan legal karena semua keperluan izin, paspor dan visa ada semua. Ia pun mendoakan agar tujuan Gus Khamim segera tercapai untuk dapat sampai ke rumah Allah SWT. Bupati pun berniat untuk menemui Khamim saat ia sudah pulang naik haji dan kembali ke Kabupaten Pekalongan. “Saya berikan apresiasi dengan hormat, karena kemampuannya dapat memberikan inspirasi banyak orang,” tutup Bupati Pekalongan tersebut.