Hei, Ada Rak Buku Di Area Mushola!
Tanggal: 13 Mei 2018 21:02 wib.
Belakangan ini, khususnya di dunia pendidikan sedang marak diangkat isu mengenai literasi, mengenai ‘melek huruf'’. Nah kalau makna literasi sendiri menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yaitu kemampuan menulis dan membaca. Aku pernah membaca suatu makalah yang membahas hubungan antara tingkat literasi dengan pendapatan suatu negara. Dalam makalah tersebut disebutkan bahwa jika tingkat literasi di suatu negara tinggi, maka pendapatan negara tersebut juga tinggi. Tingkat literasi dan pendapatan negara memiliki hubungan yang berbanding lurus atau positif. Data ini diperoleh berdasarkan penelitian di beberapa negara Asia Tenggara. Masuk akal mengapa literasi kini marak dijadikan sebagai tema pengembangan dalam dunia pendidikan. Betapa tingkat ‘melek huruf’ diharapkan akan dapat meningkatkan pendapatan suatu negara ke depannya.
Nah, tadi siang aku melihat sebuah spot yang menarik di sebuah pusat perbelanjaan di kotaku. Ketika aku hendak mengunjungi mushola di mall tersebut, aku melihat ada rak buku yang berdiri dengan tenangnya di dekat pintu masuk mushola. Rasanya aku baru pertama kali menemukan ada rak buku (tentunya lengkap dengan bukunya) di area mushola sebuah mall. Betapa orang atau pihak yang menggagas adanya rak buku tersebut sungguh memperhatikan ‘kebutuhan’ masyarakat di tempat itu (baca: area dekat mushola). Tak kupungkiri, pengalaman ketika mengunjungi mushola, ada kalanya ita memang menunggu. Entah itu menunggu kawan, mengunggu keluarga, atau menunggu waktu salat. Waktu menunggu itu sangat disayangkan jika hanya kita biarkan lewat begitu saja tanpa kita melakukan sesuatu (yang bermanfaat). Terbayang jika misal, setiap orang menunggu tanpa melakukan apapun sekitar 5 menit dan ada 50 orang setiap harinya yang menunggu di situ. Berarti akan ada 5 kali 50 waktu yang ‘dihabiskan’ hanya dengan diam saja. Nah, bayangkan jika 5 kali 50 menit itu dihabiskan orang dengan membaca. Akan ada berapa ide atau pemikiran yang dihasilkan dari area tunggu mushola tersebut? Bukan tidak mungkin lho, dari tempat tersebutlah muncul ide-ide yang ke depannya dapat meningkatkan pendapatan negara kita. Walau jika kita lihat sekarang, mungkin (masih) terlalu jauh antara ‘hanya membaca’ dengan meningkatnya pendapatan negara kita. Tapi percayalah akan keajaiban membaca. Membaca yang bisa membawa kita ke berbagai tempat atau pemikiran.
Oh iya, mungkin rak buku yang kujumpai di area mushola tadi belum lah penuh dengan banyak buku. Namun, aku yakin jika semakin banyak orang yang peduli tentang pentingnya memabca, rak buku itu bisa terisi dengan banyak buku. Nah, untuk kalian tertarik memberikan pengalaman membaca buku bagi orang lain? Carilah area-area yang potensial untuk itu. Memberikan pengalaman membaca bagi orang lain sungguhlah mulia. Nah, untuk kalian juga yang suka membaca, buku apakah yang sudah dibaca hari ini? Tak perlu ke area tunggu mushola kok. Baca buku yang ada di rumah pun jadi!