Gantikan Barista, Kaffa Roastery Pakai AI Ciptakan Racikan Kopi Baru

Tanggal: 29 Apr 2024 13:15 wib.
Kaffa Roastery, perusahaan pemanggang kopi Finlandia, baru-baru ini memperkenalkan campuran kopi terbarunya yang diberi nama 'AI-conic' yang dikembangkan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). Terobosan ini menggantikan peran barista dalam menciptakan racikan kopi baru. Penggunaan mesin pembuat kopi berbasis AI terbukti mengurangi beban kerja di sektor kopi yang biasanya mengandalkan pekerjaan manual oleh manusia.

AI-conic merupakan hasil kolaborasi antara Kaffa Roastery, perusahaan pemanggang kopi terbesar ketiga di Finlandia, dengan konsultan AI lokal. Finlandia sendiri adalah negara dengan populasi sekitar 5,6 juta jiwa dan memiliki konsumsi kopi tertinggi di dunia, yaitu sekitar 12 kilogram per kapita per tahun.

Proses pengembangan AI-conic dimulai dengan memberikan deskripsi kepada AI mengenai empat jenis biji kopi yang didominasi oleh Fazenda Pinhal dari Brasil. Kemudian, AI menggunakan informasi tersebut untuk menciptakan perpaduan baru dengan menggunakan campuran biji kopi dari Brasil, Kolombia, Ethiopia, dan Guatemala. Tak hanya itu, AI juga bertanggung jawab atas label kemasan dan deskripsi rasa kopi.

Pendiri Kaffa Roastery, Svante Hampf, mengungkapkan keheranannya ketika AI memilih untuk menciptakan campuran dari empat jenis biji kopi yang berbeda. Hasilnya, AI mampu menghasilkan gabungan yang seimbang antara rasa manis dan buah matang.

"Kami memberikan deskripsi semua jenis kopi kami kepada AI dan meminta AI untuk menciptakan perpaduan baru yang menarik," ujar Svante Hampf. Setelah uji coba pemanggangan dan penilaian, kami menyepakati bahwa campuran yang dibantu oleh teknologi tersebut sudah sempurna," tambahnya.

Hal ini menunjukkan bahwa AI tidak hanya dapat memberikan inovasi dalam dunia kopi, namun juga dapat membantu industri makanan lainnya. Samsung, misalnya, memperkenalkan aplikasi Samsung Food yang berbasis AI di 104 negara di seluruh dunia. Aplikasi ini menawarkan lebih dari 160.000 resep dan bertugas sebagai asisten pribadi untuk membantu pengguna dalam menciptakan hidangan baru, membuat rencana makan, dan memesan bahan secara online.

Selain itu, Samsung Food juga memanfaatkan database ekstensif Whisk, sebuah platform makanan pintar yang diakuisisi oleh Samsung Next pada 2019. Dengan teknologi AI, Samsung Food dapat menyarankan makanan berdasarkan preferensi pengguna dan hidangan musiman. Pengguna juga dapat memanfaatkan fitur Food AI untuk mengubah resep yang disimpan agar sesuai dengan kebutuhan diet mereka.

Chanwoo Park, Wakil Presiden Eksekutif dan Kepala Grup Layanan Bisnis Digital di Samsung Elektronik, menyatakan bahwa Samsung Food menggunakan kemampuan AI canggih untuk menghadirkan pengalaman kuliner lengkap yang sangat personal dan dapat dikontrol pengguna langsung dari telapak tangan mereka. Rencananya, Samsung akan mengintegrasikan Samsung Health dengan Samsung Food sehingga pengguna dapat menerima saran manajemen pola makan.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved