Faktor Keluarga Pengaruhi Temperamen Anak

Tanggal: 23 Agu 2017 10:22 wib.
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa temperamen anak dapat dipengaruhi oleh depresi pascamelahirkan ibu, sensitivitas ibu, dan fungsi keluarga.

Depresi ibu dikaitkan dengan temperamen yang sulit pada bayi saat sensitivitas ibu rendah. Tapi hal ini tidak berlaku saat sensitivitas sang ibu sedang tinggi. Fungsi keluarga juga turut memoderasi hubungan ini depresi ibu dan temperamen anak.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa faktor keluarga memainkan peran penting dalam membentuk perilaku bayi saat dalam masa perkembangan.

Contohnya sebagai berikut. Ketika menghadapi depresi, para ibu yang secara konsisten dan tepat menanggapi kebutuhan bayi mereka akan lebih efektif dalam mengajari bayi mereka dalam mengatur emosi negatif mereka. Hal ini merupakan ciri khas pengasuhan anak yang sensitif yang lazim diberikan oleh seorang ibu. Sedangkan para ibu yang kurang sensitif, mereka cenderung kurang efektif dalam mendidik anak-anaknya dalam mengendalikan emosi negatif anak-anaknya,

Demikian pula unit keluarga berperan penting dalam perkembangan anak. Keluarga menyediakan fungsi pendidikan dalam bentuk komunikasi yang efektif dan keterlibatan interpersonal yang tinggi di antara anggota keluarga untuk dapat mendukung regulasi emosi bayi bahkan ketika ibu mengalami depresi.

"Depresi postpartum ibu hanya terkait dengan temperamen bayi yang terus-menerus sulit ketika ada faktor risiko keluarga lainnya," kata Dr. Stephanie Parade, penulis utama studi Perkembangan Anak. "Karya ini menggarisbawahi pentingnya mendukung keluarga pada masa pascapersalinan."
Copyright © Tampang.com
All rights reserved