Elitrap, Pengendali Hama Ciptaan Mahasiswa Universitas Diponegoro
Tanggal: 2 Jun 2017 14:57 wib.
Tampang.com - Hama kerap kali jadi masalah yang terjadi pada sektor pertanian. Apalagi, apabila hama ini mengakibatkan terjadinya gagal panen ataupun kerugian yang lainnya.
Nah, Tim mahasiswa Universitas Diponegoro, Semarang, menciptakan inovasi terbaru alat pengendali hama pertanian yang ramah lingkungan. Alat yang dinamai Elitrap itu merupakan pengendali hama berbasis Light Trap.
Lima mahasiswa itu adalah Muhammad Alfin Assyidiq, Surya Sulila, Irkham, Annizah R. Gerhana, dan Betty Perdana. Mereka menciptakan alat itu karena terinspirasi fakta ilmiah beberapa ordo serangga khususnya hama padi cenderung tertarik terhadap cahaya dan gemar berkumpul di sumber cahaya seperti lampu.
Hal ini mendorong Alfin dan kelompoknya membuat alat perangkap serangga menggunakan lampu LED dan tegangan tinggi DC. Alat ini juga memiliki keunggulan karena dapat digunakan pada sistem pertanian minapadi atau budidaya padi-ikan dalam sawah yang memiliki permasalahan dalam pengendalian hama serangga.
“Ide ini muncul karena pada lahan minapadi tidak dianjurkan mengendalikan hama menggunakan pestisida karena akan meracuni ikan yang budidaya,” kata Muhammad Alfin Assyidiq.
Sistem pembasmi hama yang mereka gunakan menggunakan sistem Elitrap atau Solar-Powered Electric Light Trap, terdiri dari beberapa komponen seperti panel surya, baterai, mikrokontroler, lampu LED, dan tegangan tinggi DC dengan sistem kontrol timer, kontrol alarm, dan kontroler baterai.
“Sistem kerja dari alat ini diawali dengan penyerapan energi dari sinar matahari oleh panel surya pada siang hari,” kata Alfin.
Penggunaan panel surya dinilai sangat efektif diterapkan pada lahan persawahan yang luas, selain itu penggunaan panel surya juga hemat energi karena energi bersumber dari sinar matahari yang melimpah.
Energi akan disimpan dalam baterai aki kering untuk menjalankan seluruh sistem Elitrap. Kontrol Timer berfungsi untuk mengatur waktu aktif elitrap untuk memerangkap serangga hama pada malam hari.
Sistem kerja alat pembasmi serangga ini menggunakan nyala lampu LED pada malam hari yang menarik perhatian serangga hama mendekat.
Serangga yang mendekat ke sumber cahaya dari lampu LED akan terperangkap oleh tegangan tinggi DC yang mengelilingi lampu LED. Serangga yang terperangkap dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan dalam pertanian minapadi. Ia menyebutkan, data studi pustaka menunjukan serangga memiliki kandungan protein kasar yang tinggi yang cocok bagi ikan.
Muhammad Alfin Assyidiq menyebutkan Elitrap juga dilengkapi dengan kontrol alarm untuk mencegah pencurian. Alarm akan berbunyi jika terdapat komponen yang diambil.
Pembimbing kelompok peneliti, Abdul Syakur menyatakan alat pembasmi hama karya anak didiknya itu sedang proses pengembangan dengan penambahan teknologi laser untuk megendalikan hama burung yang selama ini menjadi penyebab utama bulir padi puso.
“Nantinya, laser pengusir burung akan ditambakan dalam sistem kerja elitrap dengan gerak otomatis sehingga diharapkan banyak jenis hama yang dapat dikendalikan dalam 1 alat ini,” kata Abdul Syakur.
Menurut dia, inovasi itu telah lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa – Karsa Cipta yang diselenggarakan oleh DIKTI.