Bukti Menunjukkan Kemanjuran Program Kesehatan Mental di Sekolah
Tanggal: 12 Agu 2017 18:22 wib.
Sebuah studi baru menemukan bahwa program kesehatan mental berbasis sekolah efektif dalam menjangkau sejumlah besar anak-anak dan remaja dan memperbaiki hasil.
Sekitar 13 persen anak-anak dan remaja di seluruh dunia memiliki masalah kesehatan mental yang signifikan seperti kegelisahan, depresi, gangguan perilaku yang mengganggu dan gangguan attention-deficit / hyperactivity.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Harvard Review of Psychiatry edisi September / Oktober ini menemukan bahwa layanan kesehatan mental berbasis sekolah dapat menjangkau sekelompok besar siswa dan memperbaiki hasil kesehatan mental pada siswa-siswa ini.
"Kajian ini memberikan bukti bahwa program berbasis sekolah berskala besar dapat diimplementasikan dalam beragam budaya dan model pendidikan serta bukti awal bahwa program semacam itu memiliki dampak positif yang signifikan dan terukur terhadap hasil emosional, perilaku, dan akademis siswa. , "Penulis J. Michael Murphy, dari Massachusetts General Hospital, dan rekannya menulis.
Periset menganalisis program kesehatan mental berbasis sekolah yang dilaksanakan dalam skala besar dan memperkirakan bahwa delapan program terbesar telah mencapai 27 juta anak dalam dekade terakhir.
Program terbesar, Intervensi Perilaku Positif dan Dukungan, atau PBIS, menargetkan budaya sosial dan dukungan perilaku yang positif bagi siswa. Program terbesar kedua, yang disebut FRIENDS, bekerja untuk mengurangi kecemasan dan mengajarkan cara untuk mengelola emosi dan mengatasi stres.
"Kumpulan data peningkatan kualitas dan ukuran membuka peluang baru untuk menilai sejauh mana intervensi pencegahan untuk kesehatan mental anak, yang disampaikan dalam skala, dapat berperan dalam meningkatkan kesehatan dan hasil kehidupan lainnya," tulis para peneliti.
Pengumpulan data dan kerangka evaluasi baru menunjukkan bahwa program kesehatan mental berbasis sekolah memiliki potensi untuk "memperbaiki hasil kesehatan di seluruh masyarakat dari generasi berikutnya."
UPI.com