Berpuasalah Seperti Ulat Tapi jangan Berpuasa Seperti Ular
Tanggal: 29 Mei 2017 21:49 wib.
Tampang.com- Menjalankan ibadah puasa pada Bulan Ramadhan hukumnya wajib bagi setiap muslim. Dalam menjalankan ibadah puasa selain menahan lapar dan haus dari mulai terbit fajar hingga matahari terbenam, setiap muslim juga wajib menahan hawa nafsu dan sifat-sifat lainnya yang bisa membatalkan ibadah puasanya. Dengan menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan, diharapkan ketika saat hari raya tiba, kita menjadi manusia yang kembali bersih ibarat bayi yang baru lahir yang belum mempunyai dosa.
Menjalankan puasa ternyata tidak hanya dilakukan oleh manusia, tetapi binatang juga banyak yang melakukan puasa ketika ingin memperoleh sesuatu yang berkualitas dalam hidupnya. Ayam misalnya, induk ayam selama mengerami telurnya untuk meneteskan telur menjadi anak ayam, sering melakukan puasa selama beberapa hari sampai telur menetas dan menjadi anak ayam. Demikian juga pada ular dan ulat. Kedua binatang ini juga melakukan puasa ketika ingin merubah kehidupannya.
Seekor ular, untuk melangsungkan kehidupannya harus mengganti kulitnya yang sudah dianggap tua menjadi kulit yang baru. Pergantian kulit pada ular tidak serta merta berganti begitu saja. seekor ular yang ingin melepas kulitnya harus melakukan puasa selama beberapa waktu tertentu. Setelah berpuasa, kulit ular yang lama berubah menjadi kulit yang baru.
Sementara seekor ulat yang merupakan binatang yang cukup rakus, pada saat ingin berubah, ulat melakukan puasa selama beberapa hari dengan menyembunyikan dirinya dalam sebuah kantong. Ketika selesai berpuasa, jadilah ulat seekor kupu-kupu yang sangat indah dan mempesona.
Hikmah yang bisa diambil dari puasa ular dan ulat yaitu :
Ular setelah berpuasa tetaplah ular yang mempunyai kelakuan yang sama, mempunyai sifat yang sama sering memangsa hewan lain. Jadi puasa yang dilakukan ular tidak merubah ular menjadi lebih baik.
Hasil puasa yang dilakukan ular hanya merubah kulit luarnya saja, sementara kebiasaan dan pribadi ular tetap tidak berubah.
Puasa yang dilakukan ulat, walaupun dulu ulat terbilang rakus, tetapi setelah berpuasa berubah menjadi seekor kupu-kupu yang indah dan mempesona. Sifat dan kelakuan ulat menjadi berubah setelah melakukan puasa beberapa hari.
Hasil puasa dari ulat menjadikan ulat berubah total, dulu ulat adalah hewan perusak tanaman, tetapi setelah melakukan puasa dan menjadi kupu-kupu, tabiat dan sifatnya menjadi berubah dengan membantu kelangsungan petumbuhan tanaman melalui penyerbukan bunga.
Manusia ketika melakukan ibadah puasa dengan baik dan niat ikhlas menjalankannya karena Allah SWT, diharapkan setelah bepuasa akan menjadi manusia yang berubah sifat yang tidak baik menjadi baik dan dapat bermanfaat bagi orang lain. ( Khairunnas Anfauhum Linnas, sebaik-baik manusia ialah yang dapat memberikan manfaat bagi manusia lain ).