Bank Sampah Sidaya Binaan IMIP Bantu Para Ibu Bayar Sekolah Anak
Tanggal: 10 Jul 2024 21:01 wib.
Bank Sampah Sidaya adalah inisiatif kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Ara Sinergi Berdaya yang merupakan binaan dari PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Dengan kegiatan pengelolaan Bank Sampah Sidaya, KSM Ara Sinergi Berdaya telah berhasil menciptakan nilai ekonomi yang signifikan. Salah satu hasil yang signifikan dari kegiatan ini adalah mampu memberikan bantuan kepada sejumlah ibu-ibu di Desa Labota, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, dalam membayar biaya pendidikan anak-anak mereka.
Sebagai nasabah Bank Sampah Sidaya, para ibu-ibu di Desa Labota mampu meringankan pembayaran biaya pendidikan dengan cara menabung sampah plastik. Sebagai contoh, salah satu nasabah Bank Sampah, Sumiati (50 tahun) telah mengumpulkan 1 ton sampah plastik selama 5 bulan terakhir. Hasil dari tabungan ini mencapai Rp1,5 juta, yang mampu menutupi biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) sekolah anaknya selama beberapa bulan ke depan, serta cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Menurut Sumiati, hasil dari memungut sampah plastik memang relatif kecil. Namun, hal ini tidak mengurangi semangatnya untuk menabung di Bank Sampah Sidaya. Dia mengungkapkan bahwa sampah botol plastik bening bersih dihargai sebesar Rp2.000 per kilogram, sedangkan botol plastik bening kotor dihargai Rp1.200 per kilogram. Selama 6 bulan, manajemen Bank Sampah Sidaya telah berhasil menerima tabungan sampah sebanyak 5 ton dengan perputaran uang sebesar Rp 8 juta.
Bank Sampah Sidaya menerima berbagai jenis sampah, antara lain botol kaca (warna hijau dan bening), tutup galon, botol oli, botol plastik bening bersih (tanpa tutup dan label), botol plastik bening kotor (dengan tutup dan label), botol plastik warna bersih (tanpa tutup dan label), botol plastik warna kotor (dengan tutup dan label), serta 22 jenis lainnya. Dengan berbagai jenis sampah yang diterima, Bank Sampah Sidaya memberikan peluang bagi masyarakat untuk lebih aktif dalam mengelola sampah serta memperoleh manfaat ekonomi dari pengumpulan dan penjualan sampah.
Pendampingan dari PT IMIP sangat berperan penting dalam kesuksesan Bank Sampah Sidaya. Head of CSR Department PT IMIP, Raden Tommy Adi Prayogo, mengungkapkan bahwa program edukasi sampah serta munculnya kepedulian sekelompok ibu-ibu di Desa Labota menjadi acuan lahirnya Bank Sampah Sidaya. PT IMIP ikut serta dalam penguatan kelembagaan Bank Sampah dengan mendukung operasional, tenaga ahli, dan pengelolaan yang efisien.
Menurut Raden Tommy, kehadiran Bank Sampah Sidaya tidak hanya menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. Di samping itu, PT IMIP akan membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di 12 desa, di Kecamatan Bahodopi, untuk mengurangi banyaknya sampah di pemukiman warga. Upaya ini merupakan langkah konkrit yang diambil untuk mengurangi dampak negatif dari pertumbuhan industri terhadap lingkungan sekitar.
Dengan adanya keberlanjutan dari kegiatan Bank Sampah Sidaya, diharapkan masyarakat dapat lebih mandiri dalam mengelola sampah dan memperoleh manfaat ekonomis dari kegiatan tersebut. Kolaborasi antara PT IMIP dan pemerintah setempat juga memberikan kontribusi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan serta memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan.