Aku Jatuh Cinta Saat Kau Menghadap Illahi... Maafkan Istriku Aku Terlambat Jatuh Cinta

Tanggal: 18 Okt 2018 13:46 wib.
Tampang.com - Tulisan ini diambil dari rekan di FB khusus untuk suaminya yang bisa menginspirasi para suami lain agar lebih mencintai istrinya dengan segenap perasaan kasih dan sayang. 

Rumah masih ramai setelah pulang dari pemakaman, kepalaku masih pusing karena tak bisa menahan tangis melihat jasad terakhir istriku dimasukkan ke liang lahat. Mataku semakin tak bisa menahan air mata yang menetes saat kulihat anak-anakku menangis melihat tanah yang menimbun ibu mereka. Lama aku diam di pemakaman,mengingat dan mengenang kembali saat istriku masih ada disisiku.

Aku teringat semua dosaku, kesalahanku, mulut kasarku, ketidakpedulianku bahkan yang paling aku ingat dan sangay menyakitkan untuk dikenang saat aku membiarkan istriku berpikir sendiri tentang keuangan keluarga.

Aku berpikir saat di pemakaman adalah moment yang paling sedih yang aku alami saat ditinggal istriku sepanjang hidupku....Namun ternyata itu belum apa-apa, masih banyak kepiluan lain yang membuat hatiku hancur mengenang istriku..

Putriku yang masih berusia 5 tahun, beberapa kali berlari ke kamar sambil memanggil ibunya, sepertinya dia lupa bahwa ibu tercintanya sudah tiada. Terlihat dari wajahnya saat putriku keluar kembali dari kamar dengan wajah yang kecewa dan penuh duka.

Kepiluan lain yang kurasakan saat istriku telah tiada yaitu saat anak-anak masuk sekolah. Pagi itu, anak-anak sudah bangun, aku kebingungan, anak-anak juga bingung mau berbuat apa. Biasanya pagi kami dibangunkan, disuruh mandi dan sholat, disiapkan pakaian, dibuatkan sarapan dan kami berangkat dalam keadaan rapih dan perut kenyang.

Tapi... hari ini kami hanya diam. aku suruh anak-anak melihat di kulkas namun yang ada hanya bahan mentah yang harus dimasak dulu.rumahpun yang biasanya rapih kini terlihat berantakan. Aku akhirnya pergi membeli sarapan untuk ketiga anakku dan diriku sendiri. Saat membayar nasi untuk sarapan, aku kaget karena uang 50 ribu harus aku keluarkan hanya untuk sarapan pagi, sementara selama ini aku memberi istriku 50 ribu dan kami bisa makan sampai malam harinya.

Akhirnya aku pulang dan bawa sarapan itu untuk anak-anak yang sudah menunggu di meja makan, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 07.30 dan kami belum berangkat sekolah padahal saat istriku ada, anak-anak biasanya sudah berangkat dan sampe di sekolah.

Dalam hati kalau terlambat semoga dimaklumi karna habis kemalangan. Aku makin merasa kacau saat jam sudah menuju jam 8 dan anak2 belum diantar semua. 
Aku benar-benar kehilangan seorang dewa dalam rumah kami😢
Inikah yg selama ini dilakukan istriku? Mengapa aku selalu menganggap dia tak ada kerjaan. Selalu menganggap sepele pekerjaan seorang ibu??

Aku masih linglung ditempat kerja. Masih banyak teman2 yg menghampiri mengucapkan belasungkawa. Hingga aku ditelpon oleh walikelas anak ku yg masih TK katanya anak2 udah pulang tapi belum ada yg jemput, aku minta ijin pergi menjemput anak dan jam 12 anakku yg no 2 juga menelpon minta dijemput karna udah pulang. Selama ini aku tak tau satupun jadwal mereka. Aku hanya bekerja dan tak peduli dengan itu semua. Anakku yg besar pulang jam 2 artinya aku tak bisa kembali ketempat kerja. Sampai disekolah anakku, aku masih melihat didepan sekolah masih ada bekas darah saat istriku kecelakaan 3 hari lalu, kecelakaan yg serta merta merenggut nyawanya saat menjemput anak sulungku ðŸ˜­

Sampai dirumah anak-anak nampak kelaparan. Ternyata aku tak tau manajemen waktu sehebat almarhumah istriku. 
Aku harus kewarung makan lagi untuk pergi membeli makan siang. Begitupun nantinya makan malam. Sehingga tidak kurang dari 200rb sampai malam. Aku berpikir ini baru 1 hari, bagaimana kalau 1 bulan. Gajiku tidak akan cukup untuk kami berempat.

Ya Allah 
Indah sekali caramu menegurku, 
Begitu kacaunya hidupku tanpa istriku, keuangan makin amburadul, anak-anak tak terurus, makanan favoritku tidak ada lagi. Rumah dan tanaman seperti hilang aura karna tak ada yg merawat dan membersihkan.

Aku masih sempat merasa wanita diluaran lebih cantik dari istriku. 
Andai aku bisa menebus apapun yg telah aku lakukan kepada istriku selama ini.. aku ingin memperbaikinya... Aku ingin membantunya, menyayanginya sepenuh hati dan tak akan pernah berkata kasar kepadanya. 
Dia begitu lelah setiap hari, tapi sepulang kerja aku masih sering membentaknya. 
Saat dia minta tambahan belanja aku berkata kasar kepadanya. Dia saat aku jadikan istri, rela berpisah dengan anggota keluarga besarnya, hidup susah payah dan sederhana denganku.

Maafkan aku istriku, andai aku bisa menebus semua kesalahanku, satu hari saja tanpamu kami seperti anak ayam kehilangan induknya. Berserakan. 
Saat sholat aku kembali menangis sejadi-jadinya
Andai bisa kutebus, aku ingin menebus meski dengan nyawaku. Aku mau dia yg hidup menjaga anak-anak dan biarlah aku yg menghadap-Mu. 
Ini sangat berat bagiku apalagi bagi anak-anakku. Demikian do'a tengah malamku.

Jujur selama ini aku tak dekat dengan anak-anak. Mereka selalu sama ibunya. Aku hanyalah kerja, pulang, tidur dan kerja lagi. Aku tak tau apa-apa tentang urusan anak dan rumah.

Istriku, aku berdoa semoga lelah mu jadi ibadah, semoga semua yg kau lakukan untuk kami membawamu ke syurga, semoga engkau bahagia di alammu. 
Kali ini aku benar-benar menangis tersedu-sedu sambil membayangkan wajahmu. 
Kau tak pernah mengeluh dengan pekerjaanmu, kau tak pernah meminta sesuatu yg aku tak sanggup membelinya. 
Kau jalani semua dg sabar dan aku merasa belakangan jarang memperhatikanmu. Jarang bertanya bagaimana anak-anak kita, jarang bertanya bagaimana hari-harimu.

Kekasih hatiku
Mengapa aku jatuh cinta padamu justru setelah engkau tiada. Tidak akan ada yg menggantikan dirimu dihatiku. 
Mengapa rasa cinta ku padamu menggebu-gebu saat dirimu sudah berada dipusara.

Maafkan aku istriku.
Aku terlambat jatuh cinta padamu 

 

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved