Waspadai Ciri-ciri Anemia pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya

Tanggal: 6 Okt 2023 10:40 wib.
Pada saat Anda mengalami kehamilan mungkin saja mengalami anemia. Karena wanita hamil termasuk orang yang memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena anemia. Anemia merupakan kondisi tubuh yang kekurangan sel darah merah. Sering dialami oleh ibu hamil dan hal tersebut dapat membahayakan kesehatannya maupun kesehatan buah hati yang berada di dalam kandungannya dan bahkan dapat memicu keguguran. Di masa kehamilan tubuh Anda akan memproduksi lebih banyak darah untuk mendukung pertumbuhan buah hati Anda.

Apabila Anda tidak mendapatkan cukup zat besi atau nutrisi tertentu lainnya maka tubuh Anda mungkin tidak dapat memproduksi jumlah sel darah merah yang dibutuhkan untuk membuat darah tambahan ini. Hal ini  merupakan sesuatu yang wajar jika pada masa kehamilan Anda mengalami anemia ringan. Akan tetapi anemia tersebut dapat menjadi lebih parah jika kadar zat besi atau vitamin yang rendah maupun karena alasan lainnya. Oleh karena itu jika terjadi anemia pada masa kehamilan sebaiknya jangan diabaikan karena dapat membahayakan kondisi Anda maupun bayi yang dikandung. 

Anemia yang dialami oleh ibu hamil dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah pada bayi. Dan kelahiran prematur itu sendiri dapat meningkatkan risiko bayi mengalami masalah kesehatan dan perkembangan di kemudian hari. Maka dari itu, perlu diketahui dan diwaspadai untuk mengetahui ciri-ciri anemia agar dapat terdiagnosa secara dini serta dilakukan pengobatan sesegera mungkin atas persoalan kesehatan ini. Mungkin gejala awal anemia pada ibu hamil membingungkan karena mirip dengan gejala kehamilan pada umumnya yang dialami.

Berikut beberapa gejala anemia saat hamil yang perlu diwaspadai, di antaranya adalah sebagai berikut :


Tubuh terasa letih dan lesu terus menerus
Sesak nafas
Nyeri dada
Sakit kepala
Detak jantung tidak teratur
Kuku, bibir, dan kulit tampak pucat


Anemia selama kehamilan termasuk pada salah satu masalah kesehatan, dan untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya tingkatkan zat besi dengan cara-cara berikut ini :

Utamakan mengonsumsi zat besi dari protein hewani

Tubuh tidak memproduksi zat besi dengan sendirinya, jadi Anda harus bisa mendapatkannya dari makanan sehari-hari terutama dari protein hewani. Karena jenis zat besinya jauh lebih mudah untuk diserap oleh tubuh. Beberapa makanan yang memiliki zat besi tinggi seperti daging (sapi, kambing atau unggas) rendah lemak, dan berbagai makanan yang bersumber dari laut seperti ikan, cumi, kerang, dan udang. Pastikan semua makanan tersebut dimasak hingga matang dengan sempurna.

Dukung dengan sumber zat besi nonheme

Meskipun zat besi dari protein hewani lebih mudah diserap namun bukan berarti Anda sama sekali tidak boleh mengonsumsi makanan nabati. Konsumsi makanan yang mengandung zat besi nonheme juga perlu karena makanan nabati tinggi serat dan vitamin serta mineral yang penting untuk mendukung kebutuhan gizi ibu hamil. Zat besi nonheme dapat ditemukan dalam beberapa makanan nabati seperti roti gandum, kacang-kacangan, serta berbagai produksi kedelai yang difermentasi, misalnya tahu dan tempe.

 Makan Makanan Tinggi Vitamin C

Untuk membantu memaksimalkan penyerapan zat besi dari makanan, terutama zat besi jenis non-heme dari produk nabati, pastikan melengkapi menu makan Anda sehari-hari dengan makanan yang kaya akan vitamin C. Misalnya, mendampingi lauk ayam dan tahu goreng dengan minuman seperti jus jeruk, jambu merah, pepaya, tomat, dan masih banyak lagi.

Konsumsi Suplemen Zat Besi

Untuk membantu memenuhi kebutuhan zat besi harian dari makanan, tidak sedikit ibu hamil yang dianjurkan dokter mengonsumsi suplemen zat besi dosis rendah sejak konsultasi kehamilan pertama. Konsumsi suplemen zat besi ini dapat dilanjutkan sesuai dengan usia kehamilan atau kebutuhan zat besi tiap semester. Namun agar konsumsi suplemen besi dapat lebih optimal, Anda sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter, ya, terkait dosis dan aturan minumnya.

Adalah Maltofer yaitu anti anemia oral yang bermanfaat untuk mengatasi kekurangan zat besi tanpa anemia dan anemia tanpa defisiensi zat besi. Mengandung Iron Polymaltose Complex, salah satu jenis zat besi. Dapat digunakan sebagai terapi pencegahan kekurangan zat besi pada ibu hamil.



Maltofer tersedia dalam bentuk sirop, tetes (drops), dan tablet kunyah. Maltofer merupakan obat yang aman digunakan untuk ibu hamil dan menyusui untuk membantu memenuhi kebutuhan zat besi dan asam folat. Ikuti anjuran dokter sebelum menggunakan Maltofer. Baca juga instruksi aturan penggunaan yang tertera pada kemasan. Dianjurkan minum Maltofer secara teratur pada jam yang sama setiap harinya. Bila lupa, segera konsumsi jika jeda jadwal minum obat berikutnya belum terlalu dekat. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved