Waspada! Produk Bayi Ini Dilarang di Negara Lain, Kenapa Masih Bebas di Indonesia?
Tanggal: 24 Okt 2024 08:02 wib.
Banyak produk yang dibuat khusus untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Misalnya mainan yang mengeluarkan musik bermanfaat untuk merangsang perkembangan indra bayi. Meski banyak pilihan, ternyata tidak semua aman untuk si Kecil. Oleh karena itu, Mama harus waspada dalam memilih produk untuk bayi.
Ada produk yang ternyata sudah dilarang penggunaannya di luar negeri. Namun produk-produk tersebut masih dijual dan digunakan di Indonesia. Ternyata, selain berisiko membuat cedera, beberapa produk juga menghambat perkembangan bayi, alih-alih mengembangkannya. Pada ulasan berikut ini, Popmama.com merangkum produk bayi yang sudah dilarang di luar negeri tapi masih dijual di Indonesia menurut dr. Handoko Lowis Sp.A.
1. Sleep positioner
Di Indonesia, sleep positioner dijual dengan nama bantal anti guling atau bantal anti kaget. Bantal ini berfungsi untuk mengatur posisi bayi. Namun ternyata sleep positioner ini dapat menghambat kemampuan bayi untuk bergerak secara alami. Selain itu, bantal ini juga memengaruhi tahapan perkembangan motorik bayi, seperti berguling dan merangkak. Di Amerika Serikat, FDA melarang penggunaannya karena bisa meningkatkan risiko mati lemas, ungkap dr. Lowis dalam sebuah unggahan di Instagram pribadinya @dr.lowis.spa.
2. Crib bumper
Crib bumper adalah bantalan yang diletakkan di sekeliling tempat tidur bayi. Tujuannya adalah melindungi bayi agar tidak terbentur sisi tempat tidur. Namun crib bumper ini membatasi eksplorasi visual dan sensorik si Kecil. Selain itu, penggunaan crib bumper dapat menghambat perkembangan motorik dan kemampuan bayi untuk berguling dan meraih benda. Di Amerikas Serikat, penjualan produk ini dilarang karena meningkatkan risiko mati lemas dan tercekik.
3. Inclined sleeper
Inclined sleeper merupakan produk yang digunakan untuk membuat bayi bersandar dengan posisi miring lebih dari 10 derajat. Meski kelihatannya bisa membuat bayi nyaman, produk ini ternyata berbahaya. Inclined sleeper bisa mengganggu pola pernapasan alami bayi serta menghambat perkembangan otot leher dan tulang belakang. Selain itu, inclined sleeper juga bisa menghambat kemampuan duduk dan berguling si Kecil. Di Amerika Serikat, produk ini dilarang dalam Safe Sleep for Babies ACT 2022 dan telah menyebabkan lebih dari 100 kematian bayi.
4. Teething gel
Teething gel digunakan untuk meredakan sakit atau nyeri yang terjadi di dalam daerah mulut karena tumbuh gigi. Teething gel ini menimbulkan rasa baal atau mati rasa, sehingga membuat bayi nyaman saat tumbuh gigi. Menurut dr. Lowis, penggunaan teething gel yang berlebihan bisa menghambat bayi dalam beradaptasi dengan rasa sakit. Selain itu, penggunaannya bagi anak di bawah usia dua tahun bisa meningkatkan risiko methemoglobinemia yang mengurangi oksigen di dalam darah.
5. Drop-side crib
Ini merupakan tempat tidur bayi yang memiliki satu sisi yang dapat diturunkan. Meski praktis, produk ini ternyata meningkatkan risiko bagi bayi. Bayi bisa terjebak di sisi yang dapat diturunkan itu. Di Amerika Serikat, ada laporan mengenai kematian akibat bayi terjebak di antara sisi yang dapat diturunkan itu. Hal ini dapat mengakibatkan cedera serius hingga mati lemas.
6. High-powered magnetic toys
Mama mungkin sering melihat mainan magnet ini dijual di pasaran. Mainan ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas si Kecil. Namun ternyata, mainan ini meningkatkan risiko cedera karena ukurannya kecil. Bila beberapa magnet tertelan, magnet bisa menempel di dalam tubuh dan menyebabkan kerusakan serius pada usus dan organ lainnya. Sering kali, kejadian ini membutuhkan operasi darurat dan dalam beberapa kasus menyebabkan kematian.
7. Baby walker
Penggunaan baby walker bisa menghambat perkembangan otot kaki dan punggung. Alih-alih membantu bayi berjalan, baby walker justru menghambat tonggak perkembangan penting ini. Selain itu, saat menggunakan baby walker, bayi tidak belajar soal keseimbangan. Di Kanada, larangan penggunaan baby walker diatur dalam Hazardous Act 2004 karena risiko jatuh, terutama dari tangga. Saat menggunakan baby walker, bayi bisa meluncur sejauh satu meter dalam waktu satu detik. Meski digunakan dalam pengawasan orangtua, baby walker tetap dianggap berisiko.