Waspada Demam Kuning Saat Berpergian ke Luar Negeri
Tanggal: 13 Jun 2024 04:38 wib.
Apabila anda berencana untuk bepergian ke negara-negara tropis seperti Amerika Selatan atau Afrika, sangat penting untuk memperhatikan tentang demam kuning dan upaya pencegahannya. Menurut laporan dari Medical Daily, demam kuning adalah penyakit menular yang disebabkan oleh flavivirus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini memiliki dampak yang begitu besar terhadap kesehatan global karena setiap tahunnya merenggut sekitar 30.000 nyawa di seluruh dunia.
Adalah penting untuk memahami bahwa demam kuning menjadi penyakit endemik yang banyak terjadi di wilayah Afrika. Sekitar 90 persen kematian akibat demam kuning terjadi di benua tersebut. Gejala awal dari demam kuning diawali dengan gigitan nyamuk yang membawa virus masuk ke dalam tubuh manusia. Dalam waktu seminggu, gejala seperti demam, nyeri otot, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah mulai muncul.
Beberapa kasus menunjukkan bahwa sehari setelah gejala awal mereda, pasien bisa berkembang ke fase infeksi yang sangat berbahaya. Gejala tersebut ditandai dengan demam tinggi, penyakit kuning (jaundice), urin yang berwarna gelap, dan sakit perut disertai muntah.
Fase ini juga rentan menyebabkan pendarahan dari mulut, hidung, mata, atau perut, dan seringkali memengaruhi berbagai sistem tubuh, terutama hati dan ginjal. Tragisnya, sekitar setengah dari pasien yang mencapai fase ini akan meninggal dalam waktu 7-10 hari.
Meskipun belum ada pengobatan khusus yang dapat menyembuhkan penyakit ini, pasien dapat fokus pada istirahat yang cukup, hidrasi, dan pengobatan untuk meredakan gejala serta mencegah komplikasi. Namun, langkah pencegahan yang terbaik termasuklah mendapatkan vaksinasi terhadap demam kuning dan menghindari gigitan nyamuk. Mengenakan pakaian pelindung dan menggunakan obat anti-nyamuk dapat membantu meminimalkan risiko gigitan nyamuk.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, mereka sangat menyarankan bagi para wisatawan yang berencana untuk bepergian ke negara-negara yang mewajibkan sertifikat imunisasi demam kuning, seperti Afrika, Amerika Selatan, atau negara lain yang menjadi pusat penyebaran demam kuning, untuk mendapatkan vaksinasi tiga hingga empat minggu sebelum keberangkatan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga menekankan bahwa faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memutuskan apakah akan memvaksinasi wisatawan termasuk risiko infeksi virus demam kuning yang spesifik pada destinasi dan terkait perjalanan; faktor risiko individu yang mendasari terjadinya efek samping serius terkait vaksin demam kuning; dan persyaratan masuk ke suatu negara.