Sumber foto: US News Money

Warren Buffett: Hidup Sederhana di Rumah Rp519 Jutaan Meski Kekayaannya Triliunan!

Tanggal: 30 Mar 2025 12:00 wib.
Warren Buffett, seorang investor legendaris dan CEO Berkshire Hathaway, dikenal bukan hanya karena kekayaannya yang luar biasa, tetapi juga karena gaya hidupnya yang sederhana. Meskipun statusnya sebagai salah satu orang terkaya di dunia, Buffett memilih untuk tinggal di rumah yang dibeli pada tahun 1958. Harga pembelian rumah tersebut sebesar US$31.500, jika dihitung dengan nilai tukar saat ini, setara dengan sekitar Rp519 juta. Keputusan Buffett untuk tetap tinggal di rumah ini menunjukkan bahwa meskipun dia memiliki kekayaan yang melimpah, ia lebih memilih untuk hidup dengan cara yang hemat, atau istilahnya "frugal living".

Penting untuk dicatat bahwa harga rumah yang pernah dibeli Buffett ini bisa dikatakan sangat terjangkau jika dibandingkan dengan nilainya sekarang. Menurut estimasi dari Zillow, nilai propertinya saat ini telah melonjak menjadi sekitar US$1,2 juta, yang jika dikonversi ke rupiah bisa mencapai Rp17,9 miliar. Hal ini menunjukkan betapa menguntungkannya investasi Buffett di properti.

Buffett yang kini berusia 92 tahun tidak memiliki rencana untuk pindah ke rumah yang lebih mewah. Ia merasa nyaman tinggal di rumahnya saat ini yang berukuran 6.570 kaki persegi atau sekitar 610 meter persegi, yang terletak hanya lima menit dari kantor pusat Berkshire Hathaway di Omaha, Nebraska. Buffett pernah mengatakan, "Saya senang di sini. Saya baru akan pindah jika saya merasa lebih bahagia di tempat lain." Ungkapan ini mencerminkan bagaimana dia lebih mengutamakan kenyamanan dan keamanan emosional dibandingkan status sosial yang ditunjukkan oleh kepemilikan rumah besar dan mahal.

Sifat hemat Buffett tidak hanya tercermin dalam pemilihan rumah, tetapi juga dalam kebiasaan sehari-harinya. Ia dikenal dengan kebiasaan sarapannya yang sederhana, biasanya hanya menghabiskan tidak lebih dari US$4 atau sekitar Rp59 ribu. Sarapan yang biasa ia pesan terdiri dari dua roti sosis seharga US$2,61; sosis, telur, dan keju seharga US$2,95; atau bacon, telur, dan keju seharga US$3,17 dari restoran cepat saji McDonald's. Sederhananya, Buffett lebih memilih untuk menikmati hidup dengan cara yang tidak terlalu berlebihan.

Bukan hanya dalam gaya hidup sehari-hari, filosofi hidup Buffett juga mengajarkan banyak pelajaran berharga tentang investasi dan pengelolaan uang. Meskipun bisnis yang dijalankannya, termasuk investasi di perusahaan-perusahaan besar seperti Coca-Cola, American Express, dan Apple, menghasilkan keuntungan besar, ia tetap hidup jauh dari kata berlebihan. Buffett pernah menyebutkan bahwa salah satu investasi terbaik yang pernah ia lakukan adalah cincin kawinnya, mengisyaratkan bahwa nilai emosional dan hubungan pribadi sering kali lebih penting daripada kekayaan materi.

Kekayaan yang dimiliki Buffett diperkirakan mencapai US$162,5 miliar, setara dengan sekitar Rp2,72 kuadriliun, menurut data dari Forbes. Dengan jumlah kekayaan seperti itu, banyak yang berasumsi bahwa dia akan hidup dalam kemewahan di mansion-mansion mewah di daerah elit. Namun, Buffett memberikan perspektif yang berbeda. Ia menunjukkan bahwa kebahagiaan dan kenyamanan tidak selalu berhubungan dengan ukuran rumah atau barang-barang mewah yang dimiliki.

Keberhasilan Buffett dalam mengelola keuangan dan investasi tidak lepas dari pilihan-pilihan yang diambilnya sejak muda. Dia mulai berinvestasi pada usia yang sangat muda dan mengembangkan kecintaannya terhadap dunia investasi. Dengan bekerja secara konsisten dan disiplin, Buffett mampu membangun sebuah kerajaan bisnis yang mengesankan. Pendekatannya yang cermat dan sistematis memberi pelajaran penting bagi banyak orang tentang arti sebenarnya dari kekayaan: bukan hanya soal angka di rekening bank, tetapi bagaimana mengelola dan menikmati hidup dengan cara yang asmara.

Hidup sederhana Buffett juga dapat dilihat dari pilihan teknologi yang digunakannya. Pada tahun 2020, Buffett mengganti ponsel jadul seharga US$20 (sekitar Rp299 ribu) miliknya dengan iPhone 11, meskipun iPhone 11 sendiri sudah dirilis sejak tahun sebelumnya. Ini kategori keputusan yang menggambarkan pemikirannya yang ekonomis, di mana ia tidak merasa perlu untuk mengikuti tren teknologi terbaru.

Fenomena hidup sederhana dengan kaya raya ini menjadi inspirasi banyak orang. Dalam dunia yang sering kali terjebak dalam sifat konsumtif, contoh hidup Warren Buffett menunjukkan pentingnya nilai-nilai kesederhanaan dan sikap bersyukur. Kesederhanaan Buffett memberikan pembelajaran berharga bahwa meskipun seseorang memiliki harta yang berlimpah, tidak diperlukan untuk menunjukkan hal tersebut dengan cara yang berlebihan. Hal ini menjadikannya teladan bagi para pengusaha dan individu di seluruh dunia untuk lebih bijaksana dalam mengelola kekayaannya dan menjalani hidup dengan cara yang lebih otentik dan memuaskan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved