Waktu Tidur Berantakan? Simak Tips Atur Jam Tidur Ibu yang Baru Menyusui
Tanggal: 26 Feb 2025 20:35 wib.
Menjadi seorang ibu baru adalah pengalaman yang mengesankan sekaligus melelahkan. Menyambut kehadiran bayi baru lahir ke dalam keluarga adalah momen bahagia, namun sering kali membawa perubahan besar, terutama dalam hal ritme tidur. Hal ini wajar terjadi, karena kesibukan menyusui dan merawat bayi seringkali membuat waktu tidur menjadi berantakan.
Pada tahap awal menjadi ibu, mungkin tidak terasa betapa melelahkannya situasi tersebut. Namun, seiring waktu yang berjalan, malam-malam tanpa tidur akibat rutinitas yang baru akan mulai menciptakan beban yang cukup besar. Penting untuk menyadari bahwa istirahat sangat dibutuhkan, tidak hanya untuk menjaga kesehatan fisik dan mental, tetapi juga untuk memperkuat ikatan dengan bayi.
Dokter Alejandra Toro Bejarano, seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan di Atrium Health Women Care, menekankan bahwa ibu baru yang kurang tidur harus dapat menemukan cara untuk menjaga keseimbangan dalam minggu-minggu awal menemukan peran baru sebagai orang tua.
Dampak kurang tidur pada ibu yang baru melahirkan dapat bervariasi. Berbagai masalah dapat muncul, seperti sakit kepala, nafsu makan yang berubah, penurunan berat badan akibat peningkatan kadar kortisol, dan kondisi fisik yang lelah. Pada tingkat emosional, kurang tidur dapat meningkatkan risiko kecemasan dan depresi pascapersalinan, serta menghalangi ikatan dengan bayi yang baru lahir. Mengenali dampak ini adalah langkah awal untuk mengambil tindakan yang tepat dalam memprioritaskan kebutuhan istirahat serta kesehatan yang optimal.
Ada berbagai strategi yang dapat ditempuh untuk memulihkan waktu istirahat yang hilang. Salah satu cara efektif adalah memanfaatkan waktu ketika bayi tidur siang. Meskipun tidak selalu praktis untuk tidur, Bunda dapat menggunakan waktu tersebut untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti menelepon teman, menikmati tontonan favorit, atau jika memungkinkan, tidur sebentar. Hal ini akan membantu mengembalikan energi dan kesehatan mental.
Selanjutnya, penting juga untuk menyisihkan waktu untuk perawatan diri. Cobalah untuk merencanakan waktu bersantai, meskipun hanya seminggu sekali. Aktivitas ringan seperti berolahraga, membaca buku, atau menonton film dapat membantu menyegarkan pikiran dan membangkitkan semangat. Dr. Toro Bejarano menyarankan agar ibu tidak merasa bersalah ketika meluangkan waktu untuk diri sendiri, karena itu sangat penting dalam mendukung kesehatan mental.
Peran dukungan dari pasangan dan orang-orang terdekat sangatlah vital dalam membantu ibu baru mendapatkan waktu istirahat yang dibutuhkan. “Pasangan harus aktif berbagi tanggung jawab agar ibu tidak merasa kewalahan,” ungkap Dr. Toro Bejarano. Mengizinkan ibu untuk tidur tanpa gangguan, bahkan hanya dalam beberapa jam saja, bisa memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan mental dan fisiknya.
Ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh orang terkasih untuk membantu ibu menyusui, antara lain menjalankan tugas rumah tangga, mendorong pasangan untuk beristirahat, dan menjaga bayi agar ibu bisa beristirahat sejenak. Jika ibu memompa ASI, ada baiknya untuk membagi waktu menyusui agar ibu tidak terbangun setiap saat.
Menyusui dapat mengganggu pola tidur, terutama pada minggu-minggu awal. Namun, ada strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasinya. Salah satunya adalah memompa ASI dan menyimpannya untuk membantu mengatur waktu menyusui. Selain itu, berkonsultasi dengan konsultan laktasi juga bisa menjadi solusi untuk mengatasi tantangan menyusui yang dihadapi.
Untuk meningkatkan kualitas istirahat meskipun waktu tidur terbatas, beberapa hal perlu diperhatikan. Pertama, cobalah untuk menetapkan jadwal rutin bagi bayi agar dapat menciptakan konsistensi dalam aktivitas sehari-hari. Kedua, penting untuk menjaga pola makan seimbang dan berkonsultasi dengan dokter mengenai rencana latihan fisik, jika diperlukan. Aktivitas ringan seperti berjalan di sekitar lingkungan dapat memberikan efek positif pada tingkat energi dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Mengenali tanda-tanda kurang tidur juga sangat penting. Beberapa indikasi yang bisa diperhatikan meliputi kelelahan yang berlebihan, kesulitan menjalin ikatan dengan bayi, dan kesulitan berkonsentrasi. Kelebihan kecemasan atau perasaan depresi juga bisa jadi sinyal bahwa kesehatan perlu segera diperhatikan. Apabila merasa sangat lelah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, penting untuk berbicara dengan tenaga medis untuk mendapatkan solusi yang tepat.
Menghadapi tantangan waktu tidur yang berantakan memang tidak mudah, namun dengan memahami langkah-langkah yang bisa diambil, diharapkan ibu dapat menemukan keseimbangan dalam menjalani peran baru sebagai orang tua.