Waduh! Ternyata Pagi Hari Bukan Waktu Terbaik Minum Kopi, Ini Sebabnya
Tanggal: 21 Jul 2024 20:27 wib.
Kebanyakan orang merasa sulit untuk memulai hari tanpa secangkir kopi sebagai sumber semangat dan energi. Bahkan, minum kopi sebelum menjalani aktivitas sehari-hari telah menjadi kebiasaan bagi banyak orang, bahkan mereka yang merasa kecanduan. Namun, tahukah Anda bahwa minum kopi pada waktu yang tidak tepat bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh? Mari kita telusuri lebih dalam mengenai dampak minum kopi pada waktu yang tidak tepat dan waktu yang sebaiknya untuk mengonsumsi kopi.
Ketika seseorang meminum kopi, efek semangat dan energi yang dirasakan tidak terlepas dari kandungan kafein yang terdapat dalam kopi. Kafein memiliki kemampuan merangsang sistem saraf dan pelepasan dopamin dalam tubuh. Selain itu, kafein juga berinteraksi dengan hormon kortisol ketika diserap tubuh. Hormon kortisol memainkan peran penting sebagai pengatur respon stres dalam tubuh.
Para peneliti kemudian menemukan bahwa waktu terbaik untuk meminum kopi sejalan dengan ritme hormon kortisol dalam tubuh. Hormon kortisol memiliki titik tertinggi sekitar 3 kali sehari, yaitu setelah bangun tidur (pukul 8-9 pagi), siang hari (pukul 12-13 siang), dan malam hari (pukul 18-19 malam). Dengan pengetahuan ini, ahli saraf (neuroscientist) Steven Miller dari University of the Health Sciences di Maryland menyatakan bahwa waktu terbaik untuk minum kopi bukanlah sesaat setelah bangun tidur, melainkan setelah hormon kortisol melewati masa puncaknya atau saat mengalami penurunan, yaitu sekitar pukul 10.30-11.30 pagi, pukul 13 siang, dan pukul 19 malam.
Berbeda dengan kebiasaan banyak orang yang minum kopi sesaat setelah bangun tidur, hal ini ternyata dapat berdampak negatif pada tubuh. Jika kopi dikonsumsi di luar waktu yang tepat, tubuh dapat meningkatkan toleransi terhadap kafein, sehingga seseorang akan merasa perlu minum kopi dalam jumlah yang lebih besar untuk mencapai efek yang sama seperti biasanya.
Dampak lebih jauh dari kebiasaan minum kopi di luar waktu yang tepat adalah potensi kerusakan pada ginjal. Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh JAMA Network Open mencatat bahwa orang yang minum lebih dari tiga cangkir kopi per hari memiliki risiko lebih besar untuk mengalami masalah ginjal, hiperfiltrasi ginjal, dan tekanan darah tinggi.
Tentu saja, respons tubuh terhadap kafein bisa berbeda-beda untuk setiap orang, tergantung dari faktor genetik dan ras tertentu. Hal ini juga berlaku untuk ritme hormon kortisol yang setiap orang bisa mengalami perbedaan waktu titik terendah atau tertingginya. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan waktu yang tepat dalam mengonsumsi kopi demi menjaga keseimbangan hormonal dan mencegah dampak negatif bagi kesehatan tubuh. Kesadaran akan waktu yang tepat untuk minum kopi juga dapat membantu mengurangi potensi terjadinya ketergantungan pada kafein.