Vertigo Berulang Bisa Jadi Sinyal Awal Stroke, Jangan Diabaikan
Tanggal: 23 Agu 2025 14:57 wib.
Vertigo kerap dianggap sekadar pusing biasa, padahal dalam kondisi tertentu gejala ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius. Dokter Raden Mohamad Krisna Wicaksono Barata, Sp.THTKL, M.Kes, dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta menegaskan bahwa vertigo yang kambuh berulang kali dan disertai gejala lain seperti bicara tidak jelas, wajah tidak simetris, atau kelemahan pada anggota tubuh, perlu segera diwaspadai sebagai penanda stroke.
Dalam sebuah webinar bertajuk “Bukan Hanya Masalah Telinga: Vertigo Mendadak Bisa Terkena Stroke”, dr. Raden menjelaskan bahwa vertigo adalah sensasi berputar yang biasanya muncul akibat gangguan pada saraf, telinga bagian dalam, migrain, atau bahkan stres berlebihan. Namun, bila gejala ini hadir bersama tanda mencurigakan lain, terlebih pada orang dengan hipertensi atau diabetes, pemeriksaan medis segera menjadi langkah penting yang tidak boleh ditunda.
Ia menambahkan bahwa salah satu jenis stroke yang dapat ditandai dengan vertigo adalah stroke batang otak. Batang otak memiliki peran vital karena mengatur kesadaran, keseimbangan, serta berbagai fungsi tubuh lainnya. Kerusakan pada bagian ini akibat stroke dapat menimbulkan gejala vertigo yang cukup berat, disertai gangguan fungsi tubuh lain.
“Jangan anggap remeh keluhan vertigo yang muncul berulang, apalagi bila dibarengi tanda-tanda neurologis. Segera periksakan diri agar bisa mendapat penanganan medis sejak dini,” ujar dr. Raden. Menurutnya, deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius yang dapat berujung pada kecacatan permanen bahkan kematian.
Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2020 menunjukkan bahwa stroke masih menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Hal ini juga diperkuat oleh hasil Survei Kesehatan Indonesia 2023 yang mencatat prevalensi stroke mencapai 8,3 per 1.000 penduduk. Angka tersebut menegaskan bahwa risiko stroke di masyarakat masih tinggi, sehingga kesadaran akan gejala-gejala awal, termasuk vertigo yang tidak biasa, perlu terus ditingkatkan.