USG Fetomaternal Penting untuk Deteksi Dini Kelainan Jantung Janin
Tanggal: 22 Agu 2025 08:12 wib.
Pemeriksaan ultrasonografi (USG) fetomaternal dinilai sangat bermanfaat untuk mendeteksi lebih dini adanya kelainan jantung bawaan pada janin. Hal ini disampaikan oleh dr. Asmoko Resta Permana, Sp.JP(K), FIHA, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah konsultan kardiologi pediatrik dan penyakit jantung bawaan.
Menurut dokter lulusan Universitas Indonesia itu, pemeriksaan USG yang dilakukan pada ibu hamil dapat membantu konsultan fetomaternal mendeteksi adanya tanda-tanda kelainan seperti ukuran jantung yang tidak normal atau adanya struktur jantung yang berlubang. Jika ditemukan indikasi tersebut, pasien akan dirujuk ke dokter kandungan yang memang berkompetensi menangani kelainan bawaan secara menyeluruh.
Namun, Asmoko menjelaskan bahwa tidak semua dokter kandungan mampu mendeteksi kelainan jantung. Hasil USG dua dimensi pun memiliki keterbatasan dengan tingkat akurasi sekitar 80 persen karena gambaran janin sering terhalang lapisan perut maupun cairan ketuban. Meski demikian, setelah bayi lahir, pemeriksaan lanjutan bisa dilakukan dan akurasinya meningkat hingga 98 persen.
Lebih lanjut, Asmoko menuturkan bayi yang baru lahir dapat diperiksa saturasi oksigennya untuk mengetahui apakah ada kelainan jantung bawaan. Bila saturasi oksigen di bawah 95 persen, bayi akan segera dirujuk ke dokter spesialis untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Mekanisme penyaringan ini dilakukan secara berlapis hingga tiga kali untuk memastikan diagnosis lebih tepat.
Ia menekankan pentingnya deteksi dini serta penelusuran faktor risiko agar bayi dengan kelainan jantung bawaan bisa segera ditangani dengan benar. “Kalau terlambat memang tidak ideal, tapi masih lebih baik dibanding tidak diperiksa sama sekali. Karena jika tidak dideteksi, pasien bisa jatuh ke kondisi hipertensi paru yang merusak dan membahayakan,” jelasnya.
Asmoko juga mengingatkan bahwa kualitas hidup anak dengan kelainan jantung bawaan akan sangat menurun bila tidak ditangani sejak awal. Bahkan, angka keselamatan lima tahun ke depan akan jauh lebih rendah. Oleh sebab itu, ia menegaskan pemeriksaan USG fetomaternal adalah langkah penting yang tidak boleh diabaikan dalam upaya meningkatkan keselamatan ibu dan anak.