Sumber foto: Google

Tubuh Bicara Lewat Kulit: 7 Tanda Diabetes yang Sering Terabaikan

Tanggal: 24 Okt 2025 15:30 wib.
Diabetes seringkali diidentikkan dengan gejala klasik seperti sering haus, sering buang air kecil, dan penurunan berat badan secara drastis. Namun, tahukah Anda bahwa kulit bisa menjadi cermin kesehatan tubuh, termasuk sebagai indikator awal diabetes? Banyak orang mengabaikan perubahan pada kulit karena dianggap sepele, padahal beberapa tanda kulit bisa menjadi alarm dini bahwa kadar gula darah sedang tidak stabil. Mengenali gejala ini lebih awal bisa membantu mencegah komplikasi serius. Berikut tujuh tanda diabetes yang bisa muncul di kulit.

1. Kulit Kering dan Gatal

Kulit yang kering dan gatal merupakan salah satu tanda paling umum pada penderita diabetes. Kadar gula darah tinggi membuat tubuh kehilangan cairan lebih cepat, sehingga kulit mudah dehidrasi. Selain terasa gatal, kulit kering juga rentan mengalami iritasi atau pecah-pecah, terutama di area tangan, kaki, dan wajah. Menggunakan pelembap saja tidak cukup jika penyebab utamanya adalah kadar gula darah tinggi.

2. Luka Sulit Sembuh

Penderita diabetes sering mengalami luka yang lambat sembuh, baik itu luka kecil maupun goresan. Tingginya kadar gula darah mengganggu aliran darah dan mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, sehingga proses penyembuhan menjadi lebih lama. Jika Anda sering mengalami luka yang tampaknya “normal” tapi membutuhkan waktu lama untuk pulih, waspadai kemungkinan diabetes.

3. Infeksi Jamur dan Bakteri

Kadar gula tinggi menciptakan lingkungan yang ideal bagi jamur dan bakteri untuk berkembang. Akibatnya, penderita diabetes rentan mengalami infeksi kulit, seperti jamur di lipatan kulit, kulit kepala, atau area selangkangan, serta infeksi bakteri pada kulit. Infeksi ini seringkali sulit diatasi jika kadar gula darah tidak dikendalikan.

4. Perubahan Warna Kulit

Di beberapa area tubuh, diabetes dapat menyebabkan perubahan warna kulit menjadi lebih gelap, misalnya di leher, ketiak, atau lipatan tubuh lainnya. Kondisi ini dikenal dengan istilah acanthosis nigricans. Munculnya bercak gelap dan tebal ini sering menjadi tanda resistensi insulin, yang merupakan faktor risiko diabetes tipe 2.

5. Pembengkakan atau Sensasi Terbakar di Kaki

Diabetes dapat merusak saraf dan pembuluh darah kecil, menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai neuropati diabetik. Salah satu gejalanya adalah rasa terbakar, kesemutan, atau mati rasa di kaki, yang terkadang disertai kulit kemerahan atau bengkak. Kondisi ini harus diperhatikan karena bisa meningkatkan risiko luka serius yang sulit sembuh.

6. Ruam atau Bercak Merah

Beberapa penderita diabetes mengalami ruam, bercak merah, atau benjolan kecil di kulit yang sering muncul di tangan, kaki, atau punggung. Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya gangguan sirkulasi atau respons inflamasi akibat kadar gula yang tinggi. Ruam ini berbeda dengan alergi biasa karena cenderung menetap dan sulit hilang.

7. Kulit yang Mudah Memar atau Menipis

Diabetes kronis dapat memengaruhi produksi kolagen dan elastin pada kulit. Akibatnya, kulit menjadi lebih tipis dan mudah memar meski tanpa benturan keras. Jika Anda merasa kulit lebih rapuh dari biasanya atau memar muncul tanpa sebab jelas, ini bisa menjadi salah satu gejala diabetes yang sering terabaikan.


Kulit bukan sekadar pelindung tubuh dari lingkungan, tapi juga dapat menjadi indikator kesehatan internal. Perubahan pada kulit mulai dari kering, gatal, luka sulit sembuh, hingga bercak gelap bisa menjadi tanda awal diabetes. Mengabaikan gejala ini dapat berisiko menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi, kerusakan saraf, dan masalah sirkulasi.

Jika Anda menemukan satu atau lebih tanda di atas, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan kadar gula darah. Deteksi dini dan penanganan tepat dapat mencegah komplikasi dan membantu mengendalikan diabetes dengan lebih efektif. Selain itu, menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, dan merawat kulit dengan baik menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Dengan memperhatikan sinyal yang diberikan kulit, tubuh Anda “bicara” dan memberi kesempatan untuk mengambil tindakan lebih cepat. Jangan abaikan tanda-tanda kecil, karena pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved