Trik Mengenalkan Rasa Lapar Pada Anak

Tanggal: 3 Jun 2018 00:33 wib.
Problem makan pada anak rata-rata dialami oleh orangtua. Seluruh panduan dari buku hanya mengatakan satu hal terkait dengan merangsang nafsu makan pada anak, yakni terus mencoba. Banyak anak yang terganggu proses pengenalan makanannya karena intervensi pihak lain yang menawarkan "makanan" pengganti. Misalnya, jika anak menolak makan sayur, baik orangtua maupun pihak lain kemudian membolehkan anak minum susu sebagai gantinya. Hal tersebut justru kurang baik. Karena pada dasarnya, anak akan selalu dapat menerima segala jenis makanan, bahkan dengan rasa aslinya. Oleh karena itu, disarankan agar orangtua tetap berusaha dan konsisten mengenalkan menu baru untuk anak, khususnya usia di bawah tiga tahun yang pengenalan rasanya belum banyak.

Tentu saja, tidak mudah. Untuk itulah diperlukan berbagai trik, antara lain mengenalkan rasa lapar pada anak. Itu penting karena jika anak belum merasa lapar, biasanya, mereka tidak akan responsif dengan menu makanan baru, terutama yang rasanya masih asing seperti sayur mayur. Contohnya begini, ketika anak menolak makan, jangan menggantinya dengan snacks atau susu. Biarkan ia sampai benar-benar merasa lapar. Dalam fase ini, biasanya, anak akan lebih nurut untuk makan makanan yang disodorkan. Dalam proses ini, kedisiplinan orangtua juga diperlukan. Jangan sampai ketika dalam masa menunda makan anak diberi pengganti asupan lain.

Cara lain dengan memberlakukan proses pengenalan dalam tiga hari. Contoh, untuk mengenalkan brokoli, anak masih menolak di hari pertama. Orangtua bisa "mengalah" dan menggantinya dengan makanan lain yang anak suka, misalnya ikan atau telur. Di hari ketiga, coba dikenalkan lagi dengan brokoli. Untuk proses itu, dibutuhkan kesabaran orangtua dan jangan putus asa untuk terus mencoba.

Penting juga bagi orangtua untuk menyajikan menu makanan baru kepada anak saat pagi hari. Pada waktu itu, kondisi perut anak tengah kosong setelah tidur malam. Biasanya, respons anak bisa lebih baik menerima menu baru.

Berlakukan punish and reward. Jika anak menolak makan karena ingin makan biskuit, berikan arahan bahwa mereka bisa mendapat biskuit setelah menghabiskan makanan. Disarankan kepada orangtua untuk tidak menyerah jika anak susah makan. Biasanya, asupan gizi menjadi tidak seimbang karena ketika anak susah makan, ibu menggantinya dengan susu, asal anak senang dan memang rasa laparnya berhenti. Asupan susu sebaiknya tidak lebih dari 400 ml sehari.

Kebutuhan nutrisi pada anak bergantung usia dan aktivitasnya. Biasanya, rata-rata memerlukan sekitar 1.000-1.400 kalori per hari. Orangtua juga harus ingat bahwa kebutuhan nutrisi setiap anak berbeda. Salah satu cara untuk menakar porsi makan ideal pada anak adalah sesuai dengan berat badannya. Jika anak memiliki berat badan 12 kilogram, itu berarti idealnya dia makan 12 suap setiap kali makan. Gunakan juga kepalan tangannya untuk menakar makanan, seperti nasi atau sayurannya.

Disarankan untuk membuat jadwal makan yang teratur 3 kali makanan utama dan 2 kali makanan cemilan sehat setiap hari. Berusahalah agar ritme makan anak selalu tetap. Kenalkan variasi makanan sejak dini dan di usia yang tepat. Penyajian makanan yang menarik juga dapat membantu "misi" orangtua mengenalkan makanan baru untuk anak.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved