Sumber foto: iStock

Tren Kecantikan Indonesia 2025: Pendekatan Yang Berbeda

Tanggal: 11 Nov 2024 11:20 wib.
Tren kecantikan di Indonesia diperkirakan akan mengalami pergeseran signifikan pada tahun 2025. Produk kecantikan dengan ingredients yang bermanfaat seperti menenangkan kulit, meningkatkan skin barrier, dan mengatasi jerawat diprediksi akan menjadi pilihan konsumen yang lebih disukai. Hal ini merupakan hasil pendekatan berbeda dalam memilih produk kecantikan.

Christopher Madiam, Co-Founder & CEO Social Bella, menyatakan bahwa pola pemilihan produk kecantikan akan mengalami perubahan pada tahun yang akan datang. Menurutnya, konsumen Indonesia diprediksi akan lebih memilih produk berdasarkan bahan kandungan atau ingredients daripada hanya setia pada satu merek tertentu.

Dalam acara Sociolla Beauty Wonderland (SBW), Madiam mengungkapkan bahwa banyak konsumen kini lebih memperhatikan ingredients yang terkandung dalam produk skincare dan kosmetik. Produk kecantikan yang lembut dan memiliki sifat menenangkan diperkirakan akan semakin diminati oleh masyarakat.

Menurut Madiam, tren kecantikan juga menunjukkan bahwa semakin banyak konsumen yang melakukan pencarian akan bahan-bahan dalam produk kecantikan. Sebuah studi yang dilakukan oleh Insight Factory menunjukkan adanya lonjakan pencarian terhadap ingredients produk kecantikan dibandingkan merek, dengan peningkatan pencarian ingredients hingga 49%.

Aesthetic doctor, dr. Abelina, menyebutkan bahwa tren kecantikan ke depan masih akan berfokus pada produk-produk yang mampu mencerahkan kulit, bersifat lembut, dan dapat membantu menyembuhkan jerawat.

Meskipun demikian, dia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak terjebak dalam FOMO (Fear of Missing Out) atau takut ketinggalan tren dalam mencoba produk baru. Menurutnya, konsumen perlu tetap kritis dalam memilih produk yang sesuai dengan kondisi kulit mereka.

Laporan Insight Factory juga mencatat beberapa ingredients yang diprediksi akan diminati di masa depan, antara lain Centella yang dapat memperbaiki skin barrier dan mengurangi peradangan, Salicylic Acid yang membersihkan pori-pori yang tersumbat dan membantu menyusutkan jerawat, serta berbagai bahan lainnya seperti Panthenol, Niacinamide, Beras, Arbutin, Ceramide, dan Glycolic Acid yang memiliki manfaat spesifik untuk kulit.

Menanggapi tren tersebut, Christopher Madiam merasa optimis bahwa industri kecantikan di Indonesia akan terus tumbuh di masa mendatang, tidak hanya di Jakarta tetapi juga di kota-kota di luar Jawa. Dia percaya bahwa akan ada banyak inovasi terutama dari produk dalam negeri.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, juga mendukung pandangan Madiam. Menurutnya, permintaan sertifikasi di industri kecantikan terus mengalami peningkatan yang signifikan. Ikrar berharap bahwa konsumen ke depan akan semakin cerdas dalam memilih produk kecantikan yang mereka gunakan.

Dalam menghadapi fenomena ini, Sociolla bahkan bekerja sama dengan BPOM dalam gelaran Sociolla Beauty Wonderland (SBW) 2024. Acara ini tidak hanya menjadi ajang untuk membeli produk kecantikan, tetapi juga menyelenggarakan berbagai kegiatan kecantikan menarik, seperti talkshow, kelas makeup, dan game. Hal ini dapat menjadi momen edukasi bagi konsumen dalam memilih produk kecantikan yang tepat.

Dari berbagai pandangan yang disampaikan, nampaknya konsumen kecantikan di Indonesia memang semakin cerdas dalam memilih produk yang mereka gunakan. Dengan lebih memperhatikan ingredients dan manfaatnya, diharapkan konsumen dapat memperoleh manfaat yang maksimal untuk perawatan kulit mereka.

Dengan begitu, tren kecantikan Indonesia tahun 2025 sepertinya akan menjadi awal bagi perubahan yang positif dalam paradigma konsumen terhadap produk kecantikan. Hal ini juga sekaligus memberikan peluang bagi para pemangku kepentingan dalam industri kecantikan untuk terus berinovasi dan menjawab tuntutankonsumen.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved