Tips Menjaga Kesehatan Anak Sekolah di Musim Pergantian Cuaca
Tanggal: 17 Jul 2025 12:46 wib.
Perubahan cuaca yang drastis dan tidak menentu, seperti kondisi dari hujan tiba-tiba berubah menjadi panas, dapat menyebakan berbagai masalah kesehatan, terutama bagi anak-anak yang sedang bersekolah. Dalam konteks ini, Dr. Nadhira Afifa, MPH, seorang Dokter Residen Gizi Klinik dari Universitas Indonesia, memberikan panduan berharga tentang cara menjaga kesehatan anak di tengah perubahan musim. Di tengah diskusi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang berlangsung di Jakarta, Dr. Nadhira menekankan pentingnya upaya pencegahan.
"Ketika cuacanya beralih, anak-anak memang lebih rentan terhadap penyakit seperti batuk dan pilek," ujar Dr. Nadhira. Untuk meminimalisir kemungkinan penyebaran penyakit, ia merekomendasikan agar anak-anak memakai masker terutama saat menunjukkan gejala flu. Dengan cara ini, mereka dapat melindungi teman-teman di sekitar mereka dari kemungkinan tertular.
Selain memakai masker, Dr. Nadhira juga mengingatkan agar anak terbiasa mencuci tangan secara teratur. Kebiasaan ini sangat penting, mengingat tangan sering kali menjadi media penularan penyakit. Orang tua harus memberikan edukasi kepada anak tentang pentingnya menjaga kebersihan diri, terutama sebelum dan setelah makan atau setelah beraktivitas di luar.
Tak hanya menjaga kebersihan, asupan nutrisi yang baik juga menjadi fokus utama Dr. Nadhira. "Anak-anak sebaiknya mengonsumsi makanan yang kaya protein dan gizi seimbang,” ungkapnya. Suplementasi dengan vitamin D dan zinc juga sangat dianjurkan karena keduanya berkontribusi dalam menjaga daya tahan tubuh anak.
Peran orang tua sangat penting dalam memastikan anak-anak membawa bekal sehat ke sekolah. Dr. Nadhira menambahkan, "Orang tua harus memastikan bahwa anak tidak tergoda untuk membeli makanan ringan yang tidak sehat seperti ciki dan minuman manis yang banyak dijual di sekolah.” Kerja sama antara keluarga dan sekolah menjadi kunci, terutama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pola makan sehat.
"Ketika anak-anak lain membawa makanan manis seperti roti, kadang mereka merasa iri jika tidak mempunyai bekal yang serupa,” jelasnya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menyediakan pilihan makanan yang tidak hanya sehat tetapi juga menarik bagi anak. Salah satu panduan yang bisa dijadikan acuan adalah pedoman "Isi Piringku" dari Kementerian Kesehatan.
Menu bekal yang bisa diajukan kepada orang tua cukup sederhana tetapi bergizi. Misalnya, nasi goreng telur, sandwich isi ayam, atau nasi dengan ikan sebagai lauk. "Komposisi piring yang sehat sebaiknya terdiri dari dua pertiga nasi dan sayuran, serta satu pertiga lauk hewani dan buah-buahan," kata Dr. Nadhira, menekankan pentingnya keseimbangan gizi dalam setiap porsi makanan anak.
Tak hanya makanan, keterlibatan anak dalam aktifitas fisik juga amat krusial. Rutinitas aktivitas fisik yang seimbang tidak hanya meningkatkan kebugaran, tetapi juga membantu anak mengatasi stres yang mungkin muncul akibat tekanan akademik di sekolah. Dengan menerapkan kebiasaan sehat di rumah dan di sekolah secara bersamaan, anak-anak dapat tumbuh dengan kesehatan yang baik, meskipun berada di tengah iklim yang berubah-ubah.
Dengan mengikuti beberapa tips dan rekomendasi dari Dr. Nadhira, diharapkan orang tua dapat membantu anak-anak mereka menjalani aktivitas belajar di sekolah dengan tubuh yang sehat dan bugar. Melalui langkah-langkah sederhana namun efektif, kesehatan anak sekolah di tengah perubahan cuaca yang tidak menentu dapat terjaga dengan baik.