Sumber foto: google

Tingkat Kerentanan Penyakit HIV/AIDS di Tangerang Mencapai 79.559 Jiwa

Tanggal: 25 Apr 2025 18:54 wib.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, yang terletak di Provinsi Banten, baru-baru ini membeberkan sebuah data yang cukup mengkhawatirkan terkait dengan jumlah penduduk yang berisiko tertular Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Berdasarkan laporan tersebut, tercatat ada sekitar 79.559 orang yang masuk dalam kelompok rentan terhadap infeksi HIV/AIDS. Angka ini menunjukkan betapa pentingnya upaya pencegahan yang lebih intensif untuk melindungi masyarakat dari penyakit menular yang berpotensi mengancam jiwa ini.

Sumihar Sihaloho, yang menjabat sebagai Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di Dinkes Kabupaten Tangerang, menjelaskan lebih rinci mengenai komposisi dari angka tersebut. Data ini mencakup beberapa kategori penduduk yang secara epidemiologis lebih rentan terhadap penularan HIV. Salah satu kelompok yang paling mencolok adalah ibu hamil, dengan total 61.571 orang tercatat dalam kelompok ini. Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang perlu mendapatkan perhatian ekstra karena potensi penularan HIV dari ibu ke bayi dapat dihindari dengan tindakan medis yang tepat. Selain itu, terdapat 11.881 pasien yang juga terdiagnosis penyakit tuberkulosis (TBC), yang merupakan faktor risiko tambahan bagi penularan HIV, serta 2.002 orang yang terinfeksi penyakit menular seksual (IMS), yang sering kali berhubungan dengan penularan HIV.

Lebih lanjut, Dinkes Kabupaten Tangerang juga mencatat bahwa kelompok lain yang rentan terhadap infeksi HIV termasuk lelaki seks lelaki (LSL), yang jumlahnya mencapai 1.912 orang. Kelompok pekerja seks wanita (WPS) tercatat sebanyak 219 orang, sementara kelompok transgender, atau yang sering disebut waria, tercatat sebanyak 219 orang. Selain itu, terdapat pula enam orang pengguna narkoba suntik yang berisiko tinggi terpapar HIV melalui jarum suntik yang tidak steril. Angka yang cukup mencengangkan juga mencatatkan 1.110 warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Kabupaten Tangerang, yang berada dalam situasi yang lebih rentan tertular HIV, mengingat kondisi penahanan yang dapat memperburuk faktor penyebaran penyakit ini.

Meskipun angka tersebut mencerminkan populasi yang berisiko tinggi, penting untuk dicatat bahwa ini hanya berupa estimasi berdasarkan kelompok-kelompok yang teridentifikasi, dan bukan hasil tes HIV positif. Dalam laporan yang lebih lanjut, Dinkes Kabupaten Tangerang juga menyebutkan bahwa pada tahun sebelumnya, terdapat 63 orang yang telah terkonfirmasi positif HIV melalui tes yang dilakukan.

Sebagai respons terhadap data ini, Dinkes Kabupaten Tangerang berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan HIV di wilayahnya. Salah satu langkah konkrit yang diambil adalah dengan menyediakan akses layanan kesehatan yang lebih mudah dijangkau oleh masyarakat, terutama mereka yang berada dalam kelompok berisiko tinggi. Setiap ibu hamil dan pasien TBC diwajibkan untuk menjalani tes HIV secara rutin, guna mencegah penularan sejak dini dan memastikan kesehatan ibu serta bayi yang sedang dikandung. Selain itu, Dinkes juga memperkuat penyediaan layanan pemeriksaan HIV di berbagai fasilitas kesehatan, seperti puskesmas, klinik, dan rumah sakit setempat, untuk memastikan bahwa setiap individu yang berisiko mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.

Upaya tersebut tidak hanya untuk menangani kasus HIV yang sudah teridentifikasi, tetapi juga sebagai langkah preventif untuk mengurangi penyebaran HIV di masyarakat. Dinkes Kabupaten Tangerang berharap dengan meningkatkan kesadaran dan pemeriksaan secara lebih intensif, dapat mengurangi jumlah orang yang terinfeksi HIV serta mencegah penularan lebih lanjut ke generasi mendatang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved