Ternyata Suasana Hati Mencerminkan Teman Kita Juga
Tanggal: 29 Sep 2017 09:38 wib.
Tampang.com - Studi baru mengungkapkan bahwa seseorang rentan dengan mengikuti suasana hati teman sejawatnya. Jika teman tengah dalam suasana hati baik, maka kita mengikuti suasana tersebut, begitu pula sebaliknya. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Royal Society Open Science.
Untuk lebih jelasnya, kebahagiaan dan kesedihan, gaya hidup dan perilaku seperti merokok, minum, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya dapat menyebar melalui media sosial atau dalam kehidupan nyata.
Secara tak langsung, studi menunjukkan bagaimana teman benar-benar saling mempengaruhi, dan membantu menyingkirkan kemungkinan pertemanan terjadi karena orang cenderung tertarik dan bergaul dengan orang lain seperti mereka.
Dalam penelitiannya, para peneliti melibatkan responden dari kelompok siswa menengah pertama dan atas. Mereka menanyai mengenai depresi dan tentang teman terbaik mereka.
Hasilnya, secara keseluruhan, anak-anak yang teman-temannya menderita bad mood lebih cenderung melaporkan mood buruk mereka sendiri. Suasana hati mereka bahkan cenderung tidak membaik saat hal ini diingatkan lagi setelah enam bulan sampai satu tahun kemudian.
Sebaliknya, ketika para partisipan memiliki lebih banyak teman yang suasana hatinya bagus dan bahagia, suasana hati mereka cenderung membaik seiring berjalannya waktu.
Beberapa gejala yang terkait dengan ketidakberdayaan seperti depresi, kelelahan, dan kehilangan minat juga tampaknya mengikuti pola ini, atau oleh para ilmuwan disebut "penularan sosial."
"Tapi ini bukan sesuatu yang orang perlu khawatirkan, mungkin ini hanya sebuah "respons empatis normal yang kita semua kenal, dan sesuatu yang kita kenali dengan akal sehat," ujar Robert Eyre, seorang mahasiswa doktoral di University of Warwick's Centre for Complexity Science seperti dilansir laman Health.com.