Ternyata Ini Dia 5 Kebiasaan Yang Membuat Anda Sulit Kaya Menurut Warren Buffett!
Tanggal: 26 Nov 2024 22:33 wib.
Salah satu orang terkaya di dunia, Warren Buffett, yang sering dipanggil "Oracle of Omaha," membangun kekayaannya melalui investasi cerdas dan menghindari jebakan keuangan yang sering mengganggu banyak investor. Dengan kekayaan bersih yang melebihi 148 miliar dolar AS dan rekam jejak menjadi orang terkaya dunia selama lebih dari enam dekade, kebijaksanaan Buffett menawarkan wawasan yang tak ternilai dalam membangun kekayaan.
Keberhasilannya bermula dari pemahaman tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dengan uang. Menurutnya, ada 10 kebiasaan buruk yang diidentifikasi Buffett sebagai hambatan signifikan dalam membangun kekayaan dan nasihatnya yang tak lekang oleh waktu untuk mengatasinya. Dilansir NewTraderU, berikut adalah kebiasaan-kebiasaan yang dapat menggagalkan kesuksesan finansial.
1. Belanja Berlebihan dan Hidup di Luar Kemampuan Anda
Warren Buffett menekankan pentingnya menabung dulu sebelum berbelanja. Fondasi untuk membangun kekayaan dimulai dengan prinsip sederhana ini. Ketika banyak orang berjuang melawan belanja impulsif dan inflasi gaya hidup, Warren Buffett mencontohkan pendekatan yang berlawanan. Meskipun memiliki kekayaan miliaran dolar, dia masih tinggal di rumah sederhana di Omaha yang dibelinya pada 1958 lalu seharga 31.500 dolar AS. Pendekatan ini menciptakan disiplin finansial dan mencegah jebakan umum berupa peningkatan pengeluaran seiring dengan kenaikan pendapatan.
2. Tidak Menabung atau Berinvestasi di Awal
Warren Buffett telah menunjukkan kekuatan waktu dalam berinvestasi. Pertimbangkan dua skenario dengan berinvestasi 500 dolar per bulan dengan bunga tahunan 8%. Mulai pada usia 25 tahun akan menghasilkan lebih dari 1,7 juta dolar AS, sementara memulai pada usia 35 tahun hanya akan menghasilkan sekitar 745 ribu dolar AS. Keajaiban bunga majemuk menegaskan setiap tahun yang tertunda mewakili potensi keuntungan yang hilang.
3. Mencoba Mengatur Waktu Pasar Tanpa Strategi
Pengaturan waktu pasar seringkali menghasilkan hasil yang buruk. Buffett berfokus pada pembelian perusahaan berkualitas dengan harga yang wajar. Pendekatan ini menawarkan jalur yang lebih andal menuju akumulasi kekayaan.
4. Mengikuti Keramaian atau FOMO (Fear of Missing Out)
Mentalitas kelompok dapat menyebabkan bencana finansial. Pendekatan Buffett membeli aset berkualitas selama kepanikan pasar dan menghindari investasi yang populer tetapi dinilai terlalu tinggi, secara konsisten menghasilkan keuntungan yang lebih baik.
5. Kurangnya Kesabaran
Kesabaran yang dibutuhkan untuk membangun kekayaan bisa terasa tak tertahankan. Perusahaan seperti Coca-Cola dan American Express mendapatkan keuntungan dari waktu ke waktu setelah Buffett menahannya selama beberapa dekade.
Kebiasaan-kebiasaan ini menunjukkan bahwa membangun kekayaan tidak hanya tentang strategi yang rumit, tetapi lebih tentang penerapan prinsip-prinsip dasar secara konsisten. Dengan menghindari kesalahan umum ini dan mengikuti kebijaksanaan Buffett, investor dapat meningkatkan peluang mereka untuk meraih kesuksesan finansial jangka panjang.