Ternyata Bukan Hanya Ibu, Peran Ayah Bikin Anak Lebih Cerdas? Ini Fakta Mengejutkannya!
Tanggal: 17 Mei 2025 15:17 wib.
Mendidik dan membesarkan anak bukanlah tanggung jawab sepihak. Meski dalam budaya kita masih banyak yang menempatkan ibu sebagai sosok utama dalam pengasuhan, kenyataannya peran ayah juga tidak kalah penting. Bahkan, sejumlah penelitian membuktikan bahwa keterlibatan aktif ayah bisa membawa dampak luar biasa bagi kecerdasan anak.
Pengasuhan yang ideal adalah ketika kedua orang tua terlibat secara aktif, saling melengkapi satu sama lain dalam membentuk kepribadian serta kemampuan kognitif anak sejak dini. Tidak hanya sekadar hadir secara fisik, tetapi juga memberi perhatian, dukungan emosional, dan interaksi berkualitas dalam keseharian.
Sebuah studi besar yang dilakukan di Inggris memberikan gambaran jelas tentang pentingnya kehadiran ayah dalam pengasuhan anak. Penelitian tersebut, yang dipublikasikan oleh University of Leeds, menyebutkan bahwa keterlibatan ayah memberikan dampak signifikan terhadap prestasi pendidikan anak. Bahkan, pengaruh ini bisa lebih kuat daripada peran ibu dalam aspek tertentu.
Keterlibatan Ayah Tingkatkan Performa Akademis Anak
Dalam laporan yang dilansir oleh CNBC Make It, anak-anak yang diasuh secara aktif oleh ayah mereka menunjukkan performa lebih tinggi di bangku sekolah dasar. Anak yang sudah terbiasa melakukan kegiatan seperti membaca bersama ayah, berdiskusi, atau hanya menghabiskan waktu bermain bersama, cenderung memiliki kecerdasan yang lebih baik saat memasuki usia sekolah.
Penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak usia lima tahun yang berprestasi, umumnya telah menerima banyak stimulasi dan perhatian dari ayah mereka sejak usia tiga tahun. Bahkan saat memasuki usia tujuh tahun, nilai akademik mereka lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang kurang mendapat keterlibatan dari ayah.
Data yang dikumpulkan dari hampir 5.000 rumah tangga di Inggris ini menunjukkan pola yang konsisten: keterlibatan ayah membawa dampak yang berbeda namun sangat penting dibandingkan dengan peran ibu.
Ayah dan Ibu Beri Stimulus yang Berbeda, Tapi Sama Pentingnya
Anak-anak yang dibesarkan dengan partisipasi aktif dari kedua orang tuanya mendapatkan pengalaman yang lebih beragam. Ini tidak hanya berlaku dalam pola komunikasi, tapi juga dalam pendekatan pengasuhan. Ayah cenderung berinteraksi dengan anak dalam cara yang berbeda dari ibu, misalnya melalui permainan fisik, pemecahan masalah, atau diskusi ringan yang memancing rasa ingin tahu anak.
Menurut para peneliti, ayah mampu menstimulasi perkembangan intelektual dan pencapaian akademis anak dengan cara yang lebih "aktif dan eksploratif." Sementara itu, ibu lebih fokus pada sisi emosional, seperti membentuk perilaku sosial, mengelola emosi, dan mengurangi kecenderungan hiperaktif pada anak.
Kombinasi dari kedua pendekatan ini menghasilkan anak-anak yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga matang secara sosial dan emosional. Mereka mampu berinteraksi dengan teman sebaya, menunjukkan empati, dan memahami aturan sosial dengan lebih baik.
Perlu Kolaborasi yang Seimbang antara Ayah dan Ibu
Helen Norman, ketua tim peneliti dari University of Leeds, menekankan bahwa sudah saatnya paradigma pengasuhan berubah. Pengasuhan bukan lagi tugas utama seorang ibu semata, melainkan tanggung jawab bersama. Ketika ayah terlibat sejak awal dalam pengasuhan anak, efek jangka panjangnya sangat luar biasa.
Norman menyarankan para ayah untuk aktif membangun ikatan dengan anak sejak masa-masa awal kehidupannya. Hal-hal sederhana seperti bermain bersama, membacakan buku, mengajak anak berbicara setiap hari, atau bahkan bertanya tentang perasaannya, bisa menjadi pondasi yang sangat kuat dalam membentuk karakter anak.
Selain itu, para ayah juga disarankan untuk terus belajar dan menggali informasi terkait parenting. Mereka bisa bertukar pengalaman dengan sesama orang tua, mengikuti seminar, atau membaca buku-buku tentang pengasuhan. Menjadi ayah yang aktif dan sadar bukanlah sesuatu yang instan, tapi bisa dibangun melalui niat dan usaha yang konsisten.
Anak Lebih Siap Hadapi Dunia dengan Dukungan Dua Orang Tua
Keterlibatan kedua orang tua membuat anak merasa lebih aman dan percaya diri. Mereka tahu bahwa tidak hanya satu orang tua yang hadir untuk mereka, tetapi ada dua sosok yang siap mendukung, membimbing, dan memberi kasih sayang tanpa syarat. Inilah yang membuat anak-anak lebih siap dalam menghadapi tantangan kehidupan, baik di sekolah maupun di lingkungan sosialnya.
Selain berdampak pada kecerdasan dan prestasi, peran ganda orang tua juga membantu membentuk karakter anak yang seimbang. Mereka tidak hanya pandai dalam pelajaran, tapi juga memiliki kemampuan sosial yang kuat, empati yang tinggi, serta mampu mengekspresikan diri dengan lebih baik.
Dengan demikian, sudah saatnya kita menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi antara ayah dan ibu dalam mendidik anak. Bukan soal siapa yang lebih utama, tapi bagaimana keduanya bisa saling melengkapi demi masa depan anak yang lebih cerah dan bahagia.