Teknik Efektif Menyikat Gigi dan Penggunaan Obat Kumur untuk Mencegah Kerusakan Gigi

Tanggal: 19 Jun 2025 23:03 wib.
Dalam rangka menjaga kesehatan gigi yang optimal, drg. R Jarvi A Safitri, Sp.KG, seorang ahli konservasi gigi dari RSUD Bakti Pajajaran, menjelaskan beberapa teknik menyikat gigi yang benar dan cara penggunaan obat kumur yang tepat untuk mencegah terjadinya gigi berlubang. Pada diskusi daring yang berlangsung di Jakarta, Jumat lalu, Safitri menekankan pentingnya teknik menyikat gigi yang benar. Ia menyatakan bahwa berapa pun frekuensi menyikat gigi, jika tekniknya tidak tepat, maka upaya tersebut tidak akan memberi manfaat yang maksimal.

Menurutnya, waktu terbaik untuk menyikat gigi adalah dua kali sehari, yakni setelah sarapan di pagi hari dan sebelum tidur di malam hari. Penting untuk menunggu sekitar 30 menit hingga satu jam setelah sarapan sebelum menyikat gigi. "Ini penting untuk memberi waktu bagi air liur mengurangi kadar asam yang dihasilkan dari sisa makanan," jelasnya.

Di malam hari, Safitri menyarankan agar kebiasaan ngemil setelah menyikat gigi dihindari. Hal ini karena, proses pembentukan asam dari sisa makanan di mulut dapat berlangsung antara satu hingga dua puluh empat jam, berpotensi membuat gigi rentan terhadap kerusakan. 

Lebih lanjut, Safitri mengingatkan bahwa menyikat gigi secara berlebihan juga memiliki dampak negatif, karena bisa menyebabkan gigi mengalami abrasi atau terkikis. Tekanan berlebih yang dihasilkan dari menyikat gigi terlalu keras dapat memperparah kondisi tersebut. Oleh karena itu, ia menyarankan agar masyarakat melakukan kebiasaan menyikat gigi ini secara benar dan tidak berlebihan.

Tak hanya menyikat gigi, drg. Safitri menekankan betapa pentingnya juga untuk rutin membersihkan karang gigi melalui proses scaling setidaknya setiap enam bulan sekali. Proses ini tak hanya bertujuan untuk menghilangkan plak-plak mengeras yang bisa menyumbat sela-sela gigi, tetapi juga membantu mencegah masalah gusi yang bisa berujung pada perdarahan.

Mengenai penggunaan obat kumur, Safitri memaparkan bahwa produk ini bisa menjadi alternatif untuk menyegarkan mulut dan meredakan infeksi atau iritasi dalam rongga mulut. Namun, ia mengingatkan agar penggunaannya dilakukan secara bijak. Sebaiknya obat kumur tidak digunakan lebih dari dua minggu secara terus-menerus, mengingat kebanyakan produk di pasaran mengandung alkohol dalam kadar yang cukup tinggi untuk memberikan sensasi segar. 

"Penggunaan berlebihan bisa membuat rongga mulut kering seperti saat kita mengeringkan permukaan, dan ini harus dihindari," ujarnya. Kesadaran akan fungsi penting air liur dalam membersihkan rongga mulut adalah hal yang sangat penting. Ketika jumlah air liur berkurang, risiko iritasi dan infeksi juga meningkat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved