Sumber foto: iStock

Tato: Seni yang Menyenangkan atau Ancaman Kesehatan?

Tanggal: 21 Jul 2024 20:28 wib.
Tato telah lama menjadi simbol ekspresi diri dan seni bagi banyak orang. Namun, terlepas dari keindahan visual yang ditawarkannya, tato juga dapat menyimpan bahaya yang tidak terlihat. Sebuah penelitian terbaru dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah mengungkapkan fakta mengerikan tentang tato – bahwa tinta tato yang seharusnya steril ternyata mengandung jutaan bakteri berbahaya. Hal ini membuka pandangan baru tentang efek bahaya yang mungkin terjadi ketika seseorang memiliki tato.

Dalam sebuah wawancara dengan CNN International, Linda Katz, direktur kantor kosmetik dan pewarna FDA, menyatakan bahwa tinta tato yang terkontaminasi dapat menyebabkan infeksi dan cedera serius pada tubuh. Proses penyuntikan tinta ke dalam kulit membuka peluang bagi bakteri untuk berkembang biak, dan patogen atau zat berbahaya lainnya dalam tinta tersebut dapat berpindah ke bagian lain tubuh melalui darah dan sistem limfatik, mengakibatkan penyakit-penyakit berbahaya seperti endokarditis, peradangan selaput jantung, atau syok septik.

Selain itu, gejala infeksi tinta tato yang sering dilaporkan antara lain adalah ruam di tempat penyuntikan, infeksi kulit akibat bakteri yang sangat menular, ruam merah cerah dan lembut pada kulit, serta infeksi kulit yang memerlukan pengobatan antibiotik, yang dapat mengakibatkan kerusakan jaringan, kegagalan organ, dan bahkan kematian.

Menurut peneliti, orang yang memiliki banyak tato atau tato besar lebih berisiko terkena tinta yang terkontaminasi karena tato yang lebih besar meningkatkan kemungkinan paparan mikroorganisme. Selain itu, penggunaan riasan permanen juga dapat meningkatkan risiko infeksi, terutama di sekitar area mata, yang dapat mengakibatkan masuknya mikroba ke mata dan menyebabkan infeksi.

Para peneliti juga menyoroti bahwa kontaminasi pada tinta tato adalah kejadian yang umum, karena tidak ada metode sterilisasi yang disepakati dan standar dalam industri ini. Hal ini menunjukkan perlunya proses manufaktur yang baik dan terstandar di seluruh industri tinta tato.

Studi terbaru FDA telah menguji 75 sampel tato tersegel dan tinta riasan permanen yang dijual di Amerika Serikat oleh 14 produsen. Hasilnya, beberapa sampel bahkan diberi label steril, namun kontaminasi bakteri tetap ditemukan pada sebagian besar sampel. Meskipun sebagian besar sampel menunjukkan jumlah bakteri kurang dari 250 CFU (unit pembentuk koloni) per gram, beberapa sampel mengandung jumlah bakteri yang mencapai 105 atau lebih.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved